Benarkah Tahi Lalat Bisa Timbulkan Kanker? Berikut Penjelasan Dokter Ahli
Salah satu penyakit parah yang bisa berdampak buruk untuk kesehatan adalah kanker.
Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Salah satu penyakit parah yang bisa berdampak buruk untuk kesehatan adalah kanker.
Dilansir dari TribunHealth.com, Sabtu (7/5/2022), angka-angka dari NHS Inggris menyebut satu dari lima orang akan mengembangkan kanker kulit dalam hidup mereka.
Pasalnya kasus kanker kulit di Inggris telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, mencapai rekor tertinggi.
Para ahli mengatakan angka-angka ini hanya akan meningkat lebih jauh.
Dr. Tanya Bleiker, presiden Asosiasi Dermatologi Inggris, mengatakan: "Kami cepat mendekati seperempat juta kasus per tahun di Inggris."
Baca juga: Kanker Serviks Kian Banyak Menyerang Kaum Wanita, Dua Hal Ini Penyebabnya, Cegah dengan Cara Berikut
Dr. Bleiker menambahkan: "Sementara lebih banyak yang harus dilakukan untuk mencegah kanker kulit, kita juga perlu meningkatkan sumber daya yang tersedia untuk mengatasi kenaikan."
Ada dua jenis kanker kulit, melanoma dan non-melanoma.
Non-melanoma adalah yang paling umum dan paling tidak berbahaya dari keduanya.
NHS menggambarkan bentuk kanker kulit ini sebagai salah satu "yang perlahan-lahan berkembang di lapisan atas kulit".
Sementara itu melanoma adalah jenis kanker kulit di mana penyakit ini telah menyebar ke organ lain.
Gejala melanoma termasuk perubahan penampilan tahi lalat yang ada atau penampilan yang baru.
NHS mengatakan melanoma "tidak umum di daerah yang dilindungi dari paparan sinar matahari".
Selain itu, melanoma biasanya memiliki bentuk tidak teratur dan lebih dari satu warna.
Sebagai informasi, tahi lalat umumnya ovular dengan tepi halus, dan warna yang konsisten.
NHS merekomendasikan untuk menemui dokter umum sesegera mungkin jika tahi lalat:
- menjadi lebih besar
- mengubah bentuk
- mengubah warna
- pendarahan atau menjadi kerak
- gatal atau sakit
Semakin cepat terdeteksi semakin cepat kanker dapat diobati dan semakin besar kemungkinan kelangsungan hidup.
Prinsip yang sama juga berlaku untuk semua kanker.
Statistik mengatakan satu dari dua orang akan terkena kanker seumur hidup mereka.(*)