Pelaku Pembakaran Pos Polisi Seusai Demo Mahasiswa Ditangkap, Ada Pelajar SMK Warga Bekasi
Pelaku pembakaran pos polisi Pejompongan Jakarta Pusat ditangkap. Ada Af (17) pelajar SMK, Rs (22) karyawan swasta dan Re (19) pemuda putus sekolah.
TRIBUNJABAR.ID- Pelaku pembakaran pos polisi Pejompongan Jakarta Pusat ditangkap. Ada Af (17) pelajar SMK, Rs (22) karyawan swasta dan Re (19) pemuda putus sekolah.
"Ketiganya ini dari satu kota yaitu Bekasi dan mereka saling kenal satu sama lain," kata Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Heriyatno di Mapolres Jakarta Pusat, Selasa (12/4/2022).
Dari pemeriksaan, ketiganya sudah menyiapkan diri membakar pos polisi tersebut pada Senin (11/4/2022) seusai demo mahasiswa di Gedung DPR RI.
Perbuatan mereka dilakukan saat massa perusuh dipukul mundur dari depan Gedung DPR RI dan menuju Palmerah dan Tanah Abang.
Mereka juga membawa dan menyiapkan botol untuk bom molotov. Penangkapan mereka setelah sebelumnya memeriksa alat bukti.
"Terus ada juga foto identifikasi Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat dan akhirnya kami amankan ketiga pelaku ini," katanya.
Setelah menangkap tiga pelaku, polisi mendalami pihak di balik yang menggerakan para perusuh ini.
Ketiga tersangka dikenakan Pasal 187 KUHP tentang pembakaran ancaman kurungan penjara lima tahun.
Baca juga: Tampang Warga Sukabumi dan Bogor yang Diduga Aniaya Ade Armando saat Demo Mahasiswa
saksi mata yang berhasil diwawancara Tribunnews.com, pos polisi tersebut dibakar tepat setelah ada kericuhan usai demo yang berlangsung di depan Gedung DPR RI..
Haedar Fahzal (23), seorang warga yang melihat aksi pembakaran tersebut mengatakan awalnya ada bentrok massa dengan pihak kepolisian.
"Jadi kronologinya awalnya ada bentrokan antar polisi sama entah para demonstran atau apa pokoknya mereka bentrokan ada tembakan gas air mata mereka beberapa massa aksi juga ngebales pakai kembang api," kata Haedar kepada awak media di depan Pospol Pejompongan.
Lebih lanjut kata Haedar, setelah kejadian bentrokan itu, aparat kepolisian pergi meninggalkan lokasi.
Melihat kondisi sudah tak ada perlawanan dari kepolisian, kelompok masyarakat itu masuk ke area Pospol dan langsung merusak plang yang berada tepat di depan Pospol.
"Setelah kejadian itu selesai polisinya pergi dari area pejompongan ini, nggak berapa lama massa aksi yang tadi lawan polisi itu datang ke sini di mana dia nyerang Pospol ini, dia ngerusak plang presisi sampe pecah," ucap Haedar.
Ia mengungkapkan, ada sekitar kurang lebih 5 orang yang merusak papan plang tersebut dengan menggunakan bambu dan batu sehingga bisa dirubuhkan.