Pemkot Bandung Permudah Akses Keuangan Buat Warga dari KUR, Buruan Sae Hingga Melawan Rentenir
Untuk mempermudah warga Bandung memperoleh akses keuangan, Pemkot Bandung melakukan terobosan seperti Simpanan Pelajar, KUR hingga melawan rentenir
Penulis: Tiah SM | Editor: Darajat Arianto
Melalui simpanan pelajar ini, dapat mendorong pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024.
2. Program Kredit Usaha Rakyat. Program ini dapat mendorong akses pembiayaan bagi pelaku usaha dalam upaya pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi covid.
3. Bandung Melawan Rentenir. Ini meliputi pengumpul data dan informasi, verifikasi koperasi ilegal, dan dukungan legal juga sosial kepada masyarakat yang terjerat rentenir.
4. Program Bank Sampah (Kang Pisman). Didorong untuk diimplementasikan di sekolah sehingga pelajar dapat sejak dini peduli kepada lingkungan dan mandiri dalam keuangan dengan cara menabung.
5. Buruan Sae. Mengoptimalisasi pemasaran produk segar dan olahan dari program ini melalui jejaring media online maupun offline. Hal ini dapat meningkatkan kepedulian masyarakat dalam mendukung program Ketahan pangan.
6. Salapak Microshop. Merupakan sarana layanan pemasaran produk koperasi dan UMKM yang menjabarkan produk unggulan para pelaku usaha.
Setiap program kerja memiliki kegiatan, hasil juga target. Sehingga instansi terkait didorong untuk lebih aktif dalam melakukan kegiatan tersebut.
Sedangkan, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional ll Jawa Barat, Indarto Budiwitono menjamin warga Kota Bandung dapat memperoleh akses keuangan sesuai dengan kebutuhan.
Ia berharap program yang direncanakan bisa mendorong lembaga jasa keuangan baik bank maupun non bank lebih meningkatkan perannya.
“Bisa terealisasi, kami yakin kuncinya memperluasan akses keuangan bagi masyarakat juga produk dan layanan keuangan digital, “ ujarnya. (*)