Jenderal Asal Bandung Jadi Danjen Kopassus yang Baru, Pernah Dipercaya Prabowo Jalani Misi Berbahaya
Ini sosok jenderal asal Bandung yang jadi Danjen Kopassus. Ia pernah mendapat tugas berbahaya dari Prabowo.
Selain itu dia juga sempat dipindahtugaskan menjadi Komandan Pusdikpassus pada 2014-2015 dan Komandan Rindam (Danrindam) Jaya pada 2015-2016 lalu menjadi Komandan Resor Militer (Danrem) 052/Wijayakrama pada 2016-2018.
Iwan Setiawan sempat merasakan menjadi Perwira Menengah (Pamen) Detasemen Markas Besar AD (Denma Mabesad) selama dua tahun, yaitu 2018-2020 dalam rangka mengikuti Pendidikan Lemhannas.
Kemudian, dia dipindahkan sebagai Danrem 173/Praja Vira Braja pada 2020-2021 yang berada di bawah naungan Kodam XVII/Cendrawasih.
Terdapat kisah unik yang dimiliki jenderal bintang satu tersebut. Iwan rupanya menyukai hal yang menantang.
Taklukan Gunung Everest
Kala dirinya berpangkat Letnan Satu (Lettu) dia menjadi pemimpin Tim Selatan untuk menaklukan Gunung Everest pada 1997 silam.
Danjen Kopassus saat itu, Prabowo Subianto yang menggagas rencana pendakian gunung tertinggi di dunia tersebut.
"Saya pada saat itu belum tahu apa itu Mount Everest. Bayangkan, kita naik gunung aja belum pernah, terutama gunung es," kenang Iwan dalam penaklukan Gunung Everest itu, dikutip dari Tribunnews, Rabu (30/3/2022).
Iwan melanjutkan, kala dirinya baru 100 meter, ia langsung muntah karena tak siap dengan cuaca yang dihadapinya.
"Saya baru berjalan 100 meter langsung muntah-muntah. Kaget dan memang tidak siap dengan cuaca dingin," terangnya.
Meski mengalami sakit di awal, Iwan pun tak menyerah karena merasa membawa mandat besar di pundaknya.
"Dan saya satu-satunya perwira Akmil yang memimpin. Tumpuan arah dari Pak Prabowo saat itu, termasuk negara, di mana saya bisa mengibarkan bendera merah putih," lanjutnya.
Ia mengisahkan dalam menaklukan gunung di hari kedua Iwan dan rombongan mendapatkan hal yang tak diharapkan. Iwan mengalami jatuh bangun.
"Saya terjatuh di ketinggian 8.500 m, begitu terjatuh saya terbayang istri saya sedang hamil besar. Saya berdoa untuk bisa selamat dan bisa kembali melihat istri saya melahirkan," tambahnya.
Ia mengisahkan berhasil mendaki Mount Everest tetapi kehabisan oksigen.