Ekstrem! Jalur Geopark Sukabumi Kembali Renggut Nyawa, Ini Kata Pakar Transportasi

Jalur Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat, kembali merenggut nyawa. Tiga nyawa melayang setelah kecelakaan di jalur Geopark Ciletuh.

Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Giri
Dok Unit Gakum Lakalantas Polres Sukabumi
Unit Gakum Lakalantas Polres Sukabumi saat olah TKP di lokasi kejadian kecelakaan maut di Kampung Cikoreang RT, 04, RW.08, Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi, Senin (28/3/2022). Tiga orang tewas dalam kecelakaan maut ini. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi, M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Jalur Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat, kembali merenggut nyawa.

Tiga nyawa melayang setelah kecelakaan di jalur Geopark Ciletuh, tepatnya di wilayah Cikoreang, Desa/Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (27/3/2022).

Kecelakaan terjadi tak terlepas dari kondisi jalan ekstrem dengan tikungan tajam, jalan menurun, dan tanjakan dengan kemiringan nyaris 90 derajat.

Satu di antara tanjakan ekstrem di jalur Geopark ada tanjakan Dini, tanjakan Puncak Darma, dan juga tanjakan/turunan Curug Cimarinjung, Kecamatan Ciemas.

Catatan Tribunjabar.id, pada Sabtu (26/2/2022), kecelakaan terjadi di Tanjakan Dini.

Microbus bernomor polisi T 7284 DA terguling saat melaju dari arah Geopark Ciletuh menuju Loji.

Kecelakaan microbus yang membawa 15 penumpang itu menyebabkan satu orang meninggal dunia dan tujuh orang luka-luka.

Menanggapi hal tersebut, Pakar Transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Sony Sulaksono, mengatakan, jalur Geopark Ciletih memang terkenal dengan rute yang cukup berbahaya.

"Rute jalan ke Cileutuh, khususnya yang mendekati kawasan Geopark merupakan rute jalan yang cukup berbahaya khususnya bagi yang belum mengenal baik kondisi jalan tersebut. Turunan tajam dengan tikungan patah serta lebar jalan yang sempit menuntut pengemudi harus ekstra hati-hati," ujar Sony via aplikasi perpesanan, Senin (28/3/2022).

Menurutnya, melihat kondisi jalan ekstrem, tak hanya soal kondisi kendaraan yang laik jalan.

Kemahiran mengemudi dan tidak mudah panik pada diri pengemudi juga menjadi salah satu faktor untuk keselamatan saat melalui jalur tersebut.

"Selain kondisi kendaraan khususnya pengereman, juga kemahiran mengemudi dan tidak mudah panik," ucapnya.

Ia menilai, luka yang terjadi yang menjadi penyebab kematian karena kecelakaan di jalur Geopark, hal itu harus menjadi perhatian pengendara, terutama pemotor.

Karena benturan keras pada bagian kepada bisa terjadi karena pengemudi tidak memakai helm atau helm tidak sesuai standar.

"Namun kalau dilihat dari luka yang terjadi sehingga menyebabkan kematian, yang semuanya karena benturan keras di kepala, ini tipikal kecelakaan dimana pengemudi tidak menggunakan helm atau menggunakan helm tidak sempurna atau mungkin tidak standar," ucapnya.

"Pelajaran bagi pelaku wisata dengan menggunakan motor agar menggunakan helm yang baik dan benar," kata Sony menegaskan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved