Jelang Ramadan Harga Kebutuhan Pokok Mulai Naik, Persediaan Pun Menipis Namun Masih Dalam Batas Aman

Menjelang Ramadan harga sejumlah barang kebutuhan pokok di pasaran di Jabar terpantau naik. Persediaan bahan pokok pun menipis namun masih aman

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Darajat Arianto
Humas Polresta Bandung
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, meninjau langsung ketersedian minyak goreng di Pasar Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (24/3/2022). 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menjelang Ramadan dan Idulfitri 1443H/2022M, harga sejumlah barang kebutuhan pokok di pasaran di Jawa Barat terpantau naik.

Persediaan sejumlah bahan kebutuhan pokok di pasar pun mulai menipis walau dipastikan aman sampai Lebaran.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat pun segera menindaklanjutinya bersama instansi terkait, terutama Satgas Pangangan dan Polda Jabar.

"Menjelang hari besar keagamaan ini, kita akan melakukan rapat koordinasi secara periodik seminggu sekali hingga dua kali. Hal itu untuk terus memantau fluktuasi atau dinamika ketersediaan dan harga," ujar Iendra Sofyan, Kepala Disperindag Jabar, Kamis (24/3/2022).

Menurut Iendra, kondisi kebutuhan pokok menjelang hari besar keagamaan ini pasti akan mengalami dinamika. Hal itu dikatakannya tidak terlepas dari kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi.

Berdasarkan informasi yang didapatkannya, Bulog secara umum menyatakan bahwa stok kebutuhan pokok masih terhitung aman sampai masa Puasa dan Lebaran.

Iendra mengatakan, seluruh persediaan itu akan difokuskan sebagai persediaan sampai Lebaran.

"Tapi ada beberapa harga mulai naik. Di antaranya adalah cabai rawit yang disebabkan pasokan kurang, karena cuaca. Daging sapi pasokan berkurang karena impor Australia berkurang," katanya.

Mengenai persoalan minyak goreng curah, ia pun masih mencari solusi.

Disperindag Jabar telah mengajak langsung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memantau minyak curah saat operasi pasar di Soreang, Kabupaten Bandung.

"Diakui para pedagang sebelum ada operasi pasar tadi memang untuk minyak goreng curah sulit didapat, harga cukup besar, dan mereka menjual di atas HET yaitu Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu, seharusnya mereka menjual Rp 14 ribuan," katanya.

Melalui operasi pasar minyak goreng curah, Iendra mengatakan Disperindag Jabar mendapatkan amanat untuk terus dilakukan pemantauan di pasar-pasar. Sebab, operasi pasar sendiri dapat membantu ketersediaan minyak.

"Kapolri minta pada kita untuk mengawasi harga yang sekarang dijual atau didapat dan ini hasil kerja sama, dan dukungan Kemendag. Sudah ada produsen utama dari Kementerian dan tinggal kita minta dan mereka tinggal drop," kata dia.

Iendra berharap masyarakat jangan melakukan tindakan panic buying menjelang Ramadan.

Ia mengatakan, saat ini semua ketersediaan pokok sudah terjamin, termasuk minyak goreng kemasan.

"Ketersediaan aman dan minyak sudah ada. Jadi, beli biasanya jangan takut enggak ada, kalau awal beli satu liter, sekarang jangan 10 liter. Jadi perbaiki tingkat konsumtif dan insyaallah bahan kebutuhan pokok tersedia, aman dan tidak perlu panic buying," kata dia. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved