PRESIDEN Rusia Vladimir Putin Direncanakan akan Datang ke Bali, Negara Barat Heboh

Presiden Rusia Vladimir Putin direncanakan datang ke Indonesia menghadiri KTT G20 di Bali, Oktober 2022.

Editor: Mega Nugraha
Vladimir Putin, Presiden Rusia. Rusia menganggap Amerika Serikat dan Republik Ceko sebagai negara yang tidak bersahabat. (AFP PHOTO/MIKHAIL KLIMENTYEV) 

TRIBUNJABAR.ID,JAKARTA- Presiden Rusia Vladimir Putin direncanakan datang ke Indonesia menghadiri KTT G20 di Bali, Oktober 2022.

Rencana kedatangan Vladimir Putin ke Indonesia itu merujuk pada pernyataan Duta Besar Rusia Lyudmila Vorobyova di Jakarta terkait rencana kedatangan Putin ke Bali.

Di sisi lain, Vladimir Putin jadi sorotan terkait operasi militer Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari.

Rencana kedatangan putin itu jadi sorotan, diberitakan media asing. Di sisi lain, banyak pihak meminta Rusia dikeluarkan dari G20.

Duta Besar Rusia di Jakarta, Lyudmila Vorobyova mengatakan, reaksi negara barat pada Rusia tidak proporsional.

"Tidak hanya G20, banyak organisasi berusaha untuk mengeluarkan Rusia. Reaksi Barat benar-benar tidak proporsional," katanya dalam konferensi pers pada Rabu (23/3/2022) seperti dilansir dari Reuters.

Amerika Serikat dan sekutunya meminta agar Rusia dikeluarkan dari G20, dimana Indonesia termasuk di dalamnya.

Namun, negara anggota G20 seperti China, India dan Arab Saudi akan gunakan veto untuk membatalkan usul barat itu.

Veto adalah hak konstitusional penguasa untuk mencegah, menyatakan, menolak, atau membatalkan keputusan.

Sementara Indonesia saat ini dipercaya sebagai presidensi G20. Acara puncak pertemuan para pemimpin G20 akan dilaksanakan di Bali akhir tahun ini.

Kecaman dari China

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada Kamis pekan lalu memberi pernyataan keras tentang gagasan mengecualikan Rusia dari KTT G20 yang akan dilaksanakan di Bali Oktober nanti di bawah presidendi Indonesia.

"G20 adalah forum utama untuk kerja sama ekonomi internasional, dan Rusia adalah anggota penting di dalamnya. Tidak ada anggota G20 yang berhak mencabut keanggotaan negara lain," kata diplomat itu seperti dilaporkan Straits Times, Rabu (23/3/2022).

China dilaporkan sudah memberikan tingkat perlindungan diplomatik ke Rusia setelah para pemimpin kedua negara menyatakan hubungan "tanpa batas" menyusul kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Beijing untuk Olimpiade Musim Dingin.

Pernyataan China tersebut menyusul pengarahan oleh penasihat keamanan nasional Amerika Serikat Jake Sullivan hari Selasa, yang mengatakan Amerika Serikat akan memimpin tekanan agar Rusia dikecualikan dari berbagai forum internasional atas invasinya terhadap Ukraina.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved