Menjelang Ramadan Harga Daging Sapi di KBB Melejit, Diprediksi Terus Naik Mendekati Bulan Puasa

Pedagang di pasar tradisional Kabupaten Bandung Barat memprediksi, harga daging sapi bakal terus mengalami kenaikan, terutama mendekati Ramadhan

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/HILMAN KAMALUDIN
Pedagang daging sapi di Pasar Panorama Lembang saat melayani pembeli, Rabu (23/3/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Pedagang di pasar tradisional Kabupaten Bandung Barat (KBB) memprediksi, harga daging sapi bakal terus mengalami kenaikan, terutama saat mendekati bulan Ramadhan dan Lebaran.

Kurang dari dua pekan saja, harga daging sapi di pasar tradisional sudah mengalami kenaikan hingga menyentuh Rp 130 ribu per kilogram dari awalnya hanya Rp 115 ribu per kilogram.

Pedagang daging sapi di Pasar Panorama Lembang, Indrawan (38) mengatakan, kenaikan harga daging sapi tersebut terjadi sejak beberapa pekan lalu dan diprediksi akan terus mengalami kenaikan hingga lebaran nanti.

"Awalnya naik Rp 2 ribu terus Rp 4 ribu dari awalnya Rp 115 ribu per kilogram, sekarang naik jadi Rp 130 ribu. Kalau melihat ramadan tahun lalu, harganya akan terus naik," ujarnya saat ditemui di Pasar Panorama Lembang, Rabu (23/3/2022).

Indra mengatakan, mendekati bulan Ramadan nanti, harga daging sapi ini diprediksi akan tembus hingga Rp 150 per kilogram, kemudian mendekati lebaran akan tembus hingga Rp 170 ribu per kilogram.

Biasanya, kata Indra, penyebab naiknya harga daging sapi itu karena saat ini ketersediaan barang di tingkat rumah potong sangat terbatas, sehingga pasokan ke setiap pedagang pun sangat sedikit.

Menurut dia, terbatasnya ketersediaan barang itu akibat impor sapi dari Australia sudah menurun jika dibanding dengan biasanya.

"Sementara sapi lokal enggak bisa mencukupi kebutuhan. Sekarang harga daging sapi Australia yang karkas sudah lebih dari Rp 100 ribu, kalau yang lokal di bawah Rp 100 ribu," kata Indra.

Ia mengatakan, dengan naiknya harga daging sapi ini berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat, sehingga omzet pedagang pun mengalami penurunan.

"Jelas berpengaruh ke penjualan, sekarang pembeli turun sampai 70 persen," ucapnya.

Kepala Disperindag KBB, Ricky Riyadi mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan terkait kenaikan harga daging sapi tersebut supaya bisa melakukan antisipasi jika kenaikannya sudah tidak wajar.

"Kita akan melakukan pemantauan setiap hari terkait kenaikan harga daging sapi ini," kata Ricky beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kenaikan harga daging sapi tersebut masih tergolong wajar karena di kabupaten/kota yang lain sudah ada yang mencapai Rp 140 ribu hingga Rp 160 per kilogram.
 

"Kalau dengan kenaikan segitu masih wajar karena jika dibandingkan dengan di kabupaten/kota yang lain ada yang jauh lebih dari itu," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved