Warga Cibatu Garut Nonton Bareng Layar Tancap, Obati Kerinduan 2 Tahun Tak Boleh Ada Keramaian
Ratusan warga dari enam desa di Cibatu, Garut, antusias ikuti acara nonton bareng layar tancap.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Giri
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Ratusan warga dari enam desa di Cibatu, Garut, antusias ikuti acara nonton bareng layar tancap.
Nonton bareng tersebut digelar di Lapangan Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (18/3/2022) malam.
Acara itu dijadikan sebagai ajang silaturahmi antarwarga yang dalam dua tahun ini tidak diizinkan melakukan aktivitas keramaian karena pandemi Covid-19.
"Ini ajang silaturahmi, sudah lama kan masyarakat antardesa tidak mengadakan acara kumpul-kumpul seperti ini," ujar Kepala Desa Kertajaya, Tatan, kepada Tribunjabar.id.
Ia menyebut, selain ajang untuk silaturahmi, nobar film nasional itu pun dilakukan untuk mengenalkan budaya Indonesia.
Film yang ditayangkan dalam acara nonton bareng tersebut adalah film besutan sutradara Archie Hekagery yakni Tarung Sarung.
Tarung Sarung merupakan film yang diangkat dari budaya Bugis, Makassar.
"Budaya Indonesia itu luas. Jadi, melalui film ini masyarakat bisa belajar tentang budaya yang dimiliki bangsa kita," ungkap dia.
Selain warganya, kegiatan nonton bareng itu pun diikuti oleh warga masyarakat sekitar Kertajaya.
Acara dimeriahkan dengan door prize.
Baca juga: UPDATE Kasus Subang, Kata Polisi Setelah Tujuh Bulan Berlalu Hilangnya Nyawa Ibu dan Anak
Masyarakat yang beruntung bisa mendapatkan hadiah berupa smartphone dan alat-alat rumah tangga lainnya.
Anggota DPR RI dari Komisi X, Ferdiansyah, mengapresiasi antusiasme masyarakat Cibatu dalam mengenal budaya Indonesia melalui film.
Ia mendorong pemerintah dan masyarakat untuk konsisten dalam mendukung perfilman di Indonesia.
"Dalam kegiatan ini harapannya untuk mencintai film Indonesia dan mengenalkan budaya Indonesia," ujarnya.
Ia juga menyebut bahwa masyarakat Garut dapat memperkenalkan budaya lokalnya di kancah nasional melalui film.
Sehingga acara-acara kebudayaan seperti itu menurutnya harus rutin dilakukan.
"Melalui film kita bisa belajar banyak budaya, apalagi kini sudah banyak budaya kita yang dibuat film," ucapnya. (*)