Penangkapan Terduga Teroris
Muhammadiyah Sebut Dokter Sunardi Relawan Kemanusiaan, Kehilangan Setelah Ditembak Mati Densus 88
Sosok dokter Sunardi (dr Sunardi) yang ditembak mati oleh Densus 88 Aniteror, adalah seorang relawan kemanusiaan.
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
Mereka mengaku mendengar suara hantaman dari kendaraan yang dikemudikan oleh terduga teroris tersebut.
"Ada anak, bapak, dan ibu, setelah kejadian tapi enggak langsung keluar makanya. Karena tahunya kan tabrakan. Warga lain enggak ada, semua sudah tidur di belakang," ujar dia.
Terkait kerusakan pagar rumah, DP mengaku akan menerima ganti rugi dari pihak Polres Sukoharjo.
"Lima belas menit setelah kejadian, datang Kapolres Sukoharjo, terus bilang nanti akan diperbaiki. Yang memperbaiki nanti tanggung jawab dari Polres Sukoharjo," tutup dia.
Keluarga membantah
Perwakilan keluarga yang juga Sekretaris The Islamic Study and Action Center (ISAC) Surakarta, Endro Sudarsono, mengatakan, SU tewas dengan dua luka tembak.
Endro juga mengatakan pihak keluarga masih tak memercayai pernyataan kepolisian jika SU terlibat kasus terorisme.
"Sekali lagi pesan dari keluarga, keluarga sedikit pun tidak meyakini kalau Pak S itu terlibat kasus terorisme," terang dia rumah duka, Kamis (10/3/2022).
Selain itu, keluarga turut menyayangkan adanya tindak kekerasan yang dilakukan kepolisian hingga membuat SU kehilangan nyawa.
"Yang jelas kita menyayangkan sikap penegakan hukum yang kemudian ada sebuah kekerasan apalagi tembak mati," terang dia.
"Mestinya ada upaya paksa atau upaya hukum yang sifatnya melumpuhkan, bukan mematikan," tambah dia.
Juga fakta bahwa mobil yang dikemudikan SU mengalami oleng.
"Kemudian mobil oleng, apakah kemudian olengnya itu kemudian dalam keadaan tidak sadar atau sebuah perlawanan kita tidak tahu," kata dia.
Endro juga menyampaikan pihak keluarga meminta maaf jika selama hidupnya S melakukan kesalahan.
Dia juga meminta jika ada tanggungan sesuatu terkait S untuk segera menghubungi pihak keluarga.
