Penangkapan Terduga Teroris

Muhammadiyah Sebut Dokter Sunardi Relawan Kemanusiaan, Kehilangan Setelah Ditembak Mati Densus 88

Sosok dokter Sunardi (dr Sunardi) yang ditembak mati oleh Densus 88 Aniteror, adalah seorang relawan kemanusiaan.

Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
Twitter Muhammadiyah Cabang Blimbing
Sosok dokter Sunardi (dr Sunardi) yang ditembak mati oleh Densus 88 Aniteror, adalah seorang relawan kemanusiaan. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sosok dokter Sunardi (dr Sunardi) yang ditembak mati oleh Densus 88 Aniteror, adalah seorang relawan kemanusiaan.

Sematan sosok relawan kemanusiaan itu ditulis oerganisasi keagamaan Muhammadiyah Cabang Blimbin di akun Twitternya.

Disebutkan, dokter Sunardi adalah relawan kemanusiaan Hilal Ahmar Solo.

Di postingan gambar ucapan bela sungkawa Muhammadiyah Cabang Blimbing, ditulis dr Sunardi Pendiri Hilal Ahmar/HASI.

"Kami tutut merasa kehilangan, karena beliu dan HASI adalah salah satu partner yang sering berkegiatan bersama Lazismu Cabang Blimbing," tulis akun Twitter Muhammadiyah Cabang Blimbing.

Pihak keluarga dokter Sunardi membantah sang dokter terlibat dalam kegiatan terorisme.

Keluarga juga menyangkan pihak kepolisian melakukan tindak kekerasan dan menembak mati dokter Sunardi.

Jika ada kesalahan, menurut keluarga, mestinya polisi melumpuhkan, tidak sampai membuatkan mati.

Kronologi Penembakan Dokter Sunardi Menurut Polisi

Begini detik-detik Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri menembak SU alias Sunardi (54), dokter terduga teroris pada Rabu (9/3/2022) sekitar pukul 21.00 WIB.

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo.

Kepala Biro Penerangan Masyarajat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, mengatakan, terduga teroris SU kabur dengan naik mobil saat akan ditangkap.

Dia juga berusaha melakukan aksi perlawanan yang bisa melukai petugas dengan menabrakkan mobil ke arah petugas yang berusaha menghentikannya.

Baca juga: SOSOK Sunardi, Dokter Ditembak Mati Densus 88, Dikenal Pribadi yang Tertutup, Ini fakta-faktanya

Saat itu, seorang anggota polisi lain berupaya menghentikan SU dengan naik ke bak belakang mobil double cabin yang dikendarainya.

Namun SU tetap menjalankan mobilnya dengan cepat serta menggoyangkan stir ke kanan kiri atau melaju dengan gerakan zig-zag yang bertujuan menjatuhkan petugas.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved