Penangkapan Terduga Teroris
Muhammadiyah Sebut Dokter Sunardi Relawan Kemanusiaan, Kehilangan Setelah Ditembak Mati Densus 88
Sosok dokter Sunardi (dr Sunardi) yang ditembak mati oleh Densus 88 Aniteror, adalah seorang relawan kemanusiaan.
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
Bahkan SU disebut menabrak kendaraan masyarakat yang melintas di jalan tersebut.
Petugas pun mengeluarkan tembakan untuk melumpuhkan dokter SU.
"Petugas melakukan upaya paksa dengan melakukan tindakan tegas terukur dengan melumpuhkan tersangka dan mengenai di daerah punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah," kata Ramadhan.
Oleh petugas, dokter SU kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Polresta Surakarta untuk penanganan medis.
Petugas juga mengevakusi anggota polisi yang terluka saat akan menangkap SU.
Saat dievakusi, Ahmad Ramadhan mengatakan, SU meninggal dunia.
Menurutnya, SU tergabung sebagai anggota jaringan JI.
Sang dokter pernah menjabat sebagai Amir Khidmat, deputi dakwah, dan juga sebagai Nasihat Amir JI serta penanggung jawab Ilal Ahmar Society.
Saat akan ditangkap, dokter SU menabrak pagar rumah milik DP (35), warga Kelurahan Sugihan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo.
DP mengaku ia baru tahu kejadian tersebut setelah baru pulang dari kerja.
"Saya itu pulang kerja, terus tahu-tahu di sini sudah ada mobil menghantam tembok, tapi kejadian yang seperti apa saya kurang tahu," kata DP kepada Kompas.com, Kamis (10/3/2022).
Dia bercerita, setiba di rumah, ia langsung diarahkan masuk ke dalam rumah oleh seseorang yang mengaku anggota polisi.
"Bilang kalau polisi gitu, terus saya suruh masuk. Saya lewatnya sebelah selatan gerbang, saya enggak tahu (kondisi terduga teroris) saya enggak lihat," ujar dia.
Namun, DP mengatakan, ia sempat melihat dua mobil yang berada di area halaman rumahnya itu.
Saat kejadian tersebut, di dalam rumah ada anak dan orang tuanya.
