VLADIMIR Putin Sangat Siap Lakukan Invasi, Pemerintah Ukraina Umumkan Wajib Militer
Presiden Rusia Vladimir Putin sudah sesiap mungkin memerintahkan invasi skala penuh ke Ukraina.
TRIBUNJABAR.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin sudah sesiap mungkin memerintahkan invasi skala penuh ke Ukraina.
Hal itu dikatakan kubu Amerika Serikat (AS) pada Rabu (23/2/2022) waktu setempat.
AS juga mengeklaim, hampir 100 persen pasukan militer Rusia sudah siap melakukan invasi.
"Kami hari ini menilai bahwa dia mendekati 100 persen dari semua pasukan yang kami antisipasi akan dikerahkan. Sudah hampir 100 persen," kata seorang pejabat pertahanan AS kepada wartawan tanpa menyebut nama, dikutip dari AFP.
Baca juga: Disanksi AS, Rusia Siapkan Serangan Balasan yang Lebih Menyakitkan
Pejabat itu mengatakan, 80 persen dari sekitar 150.000 lebih tentara Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina berada dalam posisi siap, tersebar dalam formasi serangan dalam beberapa kilometer dari perbatasan.
"Dia (Putin) sudah siap semampunya," kata pejabat itu.
"Apakah mereka benar-benar bergerak atau tidak, itu terserah Putin ... Mereka bisa bergerak kapan saja sekarang."
Meski Presiden AS Joe Biden pada Selasa (22/2/2022) mengatakan bahwa invasi sedang dimulai, pejabat pemerintah berkata, belum ada bukti bahwa pasukan Rusia telah melintasi perbatasan ke Ukraina.
"Kami masih belum bisa memastikan bahwa pasukan militer Rusia telah bergerak di daerah Donbass," kata pejabat pertahanan itu.
Dari Ukraina dikabarkan, negara itu memberlakukan kondisi darurat dan mengatakan kepada warganya di Rusia untuk segera pergi, saat Moskwa mulai mengevakuasi kedutaan besarnya di Kiev meningkatkan kekhawatiran akan serangan militer Rusia habis-habisan.
Penembakan meningkat pada Rabu (23/2/2022) di jalur kontak di Ukraina timur, di mana Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah pemberontak yang didukung Moskwa minggu ini dan ia telah memerintahkan pengerahan pasukan Rusia sebagai "penjaga perdamaian".
Namun, belum ada indikasi yang jelas apakah dia berencana menindaklanjutinya dengan serangan massal di Ukraina, dengan melibatkan puluhan ribu tentara yang dia kumpulkan di dekat perbatasan tetangganya.
“Memprediksi apa yang mungkin menjadi langkah Rusia selanjutnya, separatis atau keputusan pribadi presiden Rusia – saya tidak bisa mengatakan apa pun,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy seperti dilansir Al Jazeera pada Kamis (24/2/2022).
Parlemen Ukraina pada Rabu (23/2/2022) sangat menyetujui dekrit Zelenskyy yang memberlakukan keadaan darurat selama 30 hari mulai Kamis (24/2/2022).
Pemberlakuan “kondisi darurat” Ukraina memungkinkan pihak berwenang memberlakukan pembatasan pergerakan, memblokir aksi unjuk rasa dan melarang kegiatan partai dan organisasi politik “demi kepentingan keamanan nasional dan ketertiban umum.”
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/perang-rusia-ukraina.jpg)