Pedagang Tempe dan Tahu Tetap Berjualan di Pasar Manis Ciamis, Harga Tempe Naik

Untuk menyiasati naiknya harga kacang kedelai berikut berbagai bahan untuk proses pembuatan tempe tersebut, Sudar ia memilih menaikkan harga tempe.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Andri M Dani
Pedagang tahu dan tempe di lorong Blok A Pasar Manis Ciamis, Senin (21/2/2022), tetap berjualan. Produksi tahu dan tempe masih berlangsung di tengah ajakan mogok produksi dan mogok berjualan. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andi M Dani

TRIBUNJABAR,ID, CIAMIS – Ajakan mogok massal tidak produksi dan tidak berjualan tahu tempe selama tiga hari (Senin-Rabu, 21-23/2) disambut beragam oleh para perajin tahu dan perajin tempe.

Sebagian besar pedagang tahu dan tempe masih tetap berjualan secara normal di lorong Blok A, Pasar Manis Ciamis, Senin (21/2/2022).

“Sekarang masih berjualan tahu dan tempe, masih tetap produksi. Enggak tahu besok. Kalau saya tetap jualan,” ujar Sudar (45) , perajin tempe asal Lingkungan Jati Babakan, Kelurahan Sindangrasa, Ciamis kepada Tribun.

Senin (21/2) siang itu, Sudar sedang berjualan tempe buatannya di jejeran lapak lorong Blok A Pasar Manis Ciamis.

Menurut Sudar, sebagian besar perajin masih berjualan tempe dan tahu di Pasar Manis Ciamis. “Kalau habis, ya pulang. Saya masih jualan karena belum habis,” katanya.

Sudar mengaku tidak ikut mogok jualan karena terlanjur produksi. “Saya sudah terlanjur produksi beberapa hari lalu. Kalau enggak dijual, tempenya nanti bisa busuk. Jadi rugi, makanya tetap jualan,” ujar Sudar.

Baca juga: Selain Tuntut Harga Kedelai Turun, Ini Alasan Perajin Tahu dan Tempe di Majalengka Mogok Produksi

Menurut Sudar, untuk memproduksi tempe perlu beberapa hari untuk memproses kacang kedelai. “Ya sekitar 3 sampai 4 hari baru jadi tempe. Setelah itu baru bisa dijual,” katanya.

Sejak beberapa bulan terakhir, menurut Sudar, harga kacang kedelai naik terus.

“Sekarang harga kedelai sudah Rp 11.200/kg. Itu baru kacang kedelai. Harga plastik, harga ontan, dan harga ragi juga sudah naik. Harga plastik untuk bungkus tempe naik dua kali lipat, demikian juga harga ragi,” keluh Sudar.

Untuk menyiasati naiknya harga kacang kedelai berikut berbagai bahan untuk proses pembuatan tempe tersebut, Sudar ia memilih menaikkan harga tempe.

“Biasanya saya jual Rp 2.500/pcs. Beberapa hari ini karena harga kedelai sudah naik berikut bahan lainnya sudah naik, saya jual Rp 10.000/3 pcs. Ukuran tetap tapi harga naik,” katanya.

Meski berharap harga kacang kedelai segera turun terlebih adanya aksi mogok, Sudar tetap akan jualan tempe. “Yang sekarang kan belum habis, jadi besok jualan lagi,” ujar Sudar.

Baca juga: Harga Kacang Kedelai Tinggi, Pegadang Tahu Tempe di Pasar Pamanukan Subang Pilih Kosongkan Lapak

Selain menaikkan harga tempe, menurut Sudar, untuk berkelit dari kondisi sulit saat ini terpaksa mengurangi jumlah produksi.

“Biasanya bikin tempe butuh 50 kg kedelai, sekarang tiap hari hanya 40 kg. Jumlah produksinya dikurangi dulu,” katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved