Mana yang Lebih Baik untuk Gigi dan Gusi, Siwak atau Sikat Gigi? Ini Penjelasan Dokter Gigi

Siwak dapat digunakan untuk upaya pembersihan gigi dan rongga mulut secara alami, namun teknik penggunaan siwak yang tidak tepat malah berisiko

ARABNEWS.COM
Siwak untuk menyikat gigi dan mulut. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Siwak sudah dikenal sebagia pembersih gigi sejak jaman dahulu, sebelum masyarakat modern mengenal sikat gigi.

Orang jaman dahulu, terutaman di wilayah Timur Tengah hingga Afrika, menggunakan siwak untuk menjaga dan membersihkan gigi dan mulut.

Siwak merupakan batang kayu seperti pensil yang bisa digunakan sebagai pengganti sikat gigi.

Sejumlah penelitian menyatakan siwak memiliki banyak manfaat.

Baca juga: Salah Sikat Gigi sampai Gigi Berlubang Bisa Sebabkan Gigi Ngilu, Atasi dengan Cara Tradisional Ini

Bahkan organisasi WHO merekomendasikan siwak dapat digunakan untuk upaya pembersihan gigi dan rongga mulut secara alami.

Meski demikian, Dokter gigi R. Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati mengingatkan, teknik penggunaan siwak yang tidak tepat malah berisiko merusak gusi dan gigi.

"Teknik penggunaannya terlalu keras banyak dilaporkan kejadian kerusakan gusinya," kata dokter gigi di RS Permata Pamulang ini dalam Talkshow yang digelar Tribun, Jumat malam (18/2/2022).

Teknik penggunaan siwak yang terlalu keras atau berlebihan akan mengakibatkan gusi mengalami proses resesi.

Bukan hanya pada gusi bahkan pada gigi pada jaringan atay material keras pun bisa mengalami kasus abrasi.

"Cara yang paling ideal adalah menggunakan siwak sebagai bahan tambahan pada pasta gigi untuk menjadi lebih aman atau dibuatlah sikat gigi yang mana bulunya terbuat dari Siwak di mana serat-seratnya itu setiap serat dibuat membulat sehingga tidak tidak mudah melukai itu," jelas dia.

Beragam manfaat

Dokter pengasuh konsultasi Gigi dan Mulut Tribunnews.com ini memaparkan, berdasarakan sejumlah penelitian dalam dan luar negeri terdapat banyak manfaat penggunaan Siwak.

Baca juga: Betulkah Rajin Sikat Gigi Bisa Cegah Covid-19? Ini Penjelasan Ahli

Pertama, mencegah gigi rusak karena kandungan natrium, natrium bikarbonat dan kalsium oksida

Kedua, mencegah bau mulut atau halitosis terkait kemampuannya sebagai anti microorganism.

Ketiga, karena kemampuannya untuk bisa memicu semakin banyaknya sekresi air liur atau ludah mempermudah terjadinya proses pembersihan sehingga halitosis menjadi tereduksi

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved