Sengkarut Kedelai Impor: Masalahnya di Brazil, yang Menjerit Mang Mamat Produsen Tahu di Baleendah
Harga kedelai impor yang terus naik berimbas pada produksi tahu tempe beserta produk olahannya di Jabar.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Harga kedelai impor yang terus naik berimbas pada produksi tahu tempe beserta produk olahannya di Jabar.
Produsen tahu tempe pun terancam mogok, sedangkan produsen produk olahan tahu tempe berencana menaikkan harga jual produknya, jika harga dan pasokan tahu tempe tak kunjung stabil.
Produsen sekaligus penjual keripik tempe di toko oleh-oleh Bandung di Jalan Raya Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Dedi Zakaria, mengatakan harga keripik tempe produksinya sudah naik pada 2021 dari Rp 44 ribu - Rp 48 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 48 ribu dan Rp 52 ribu per kilogram
Jika harga tempe tidak kunjung stabil dan akan terus meningkat, ia akan kembali menaikkan harga tempe goreng tahun ini menjadi Rp 52 ribu sampai Rp 58 ribu per kilogramnya.
Baca juga: Setelah Minyak Goreng, Harga Tahu Tempe Diprediksi Naik Dalam Waktu Dekat
"Sampai sekarang memang belum naik harganya. Padahal kan harga minyak goreng dan bumbu juga sudah naik. Kalau tidak turun dan stabil harganya, kami terpaksa naikkan harga supaya bisa tetap produksi," kata Dedi saat ditemui di tokonya, Senin (14/2).
Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah cepat untuk menstabilkan harga minyak goreng dan kedelai. Termasuk membuat persediaannya terjamin. Jika tidak, katanya, akan berimbas pada kenaikan harga berbagai makanan.
Ia harus pintar-pintar mencari pasokan tempe dan minyak goreng di tengah gejolak harganya tersebut. Kini ia mendapat pasokan tempe, 200 kilogram tiap harinya dari produsen di Baleendah.
Produsen tahu di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Mamat, mengatakan kenaikan harga kedelai sudah terjadi sejak awal 2022. Saat itu, katanya, harganya masih Rp 8.000 per kilogram.
"Terus naik setiap hari, sampai sekarang harganya Rp 11 ribu. Kami para produsen tahu sangat keberatan dengan ini, karena tergantung dengan kedelai impor dari Amerika untuk produksi," katanya.
Baca juga: Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tahu Tempe di Bandung Ancam Mogok Produksi, Ini Respons Pemkot
Ia mengatakan setiap hari mengolah 250 kilogram kedelai. Tahu berukuran kecil dijual seharga Rp 500 sedangkan yang berukuran besar Rp 1.000. Ia pun belum berani menaikkan harga jualnya tersebut.
"Kalau mau menaikkan kan harus ada kesepakatan dulu sama penjual. Juga dengan produsen lainnya, tidak bisa seenaknya juga mengurangi ukuran tahu. Paling menunggu mogok massal saja biar kembali normal," katanya.
Ia pun berharap pemerintah bisa segera turun tangan menyelesaikan kenaikan harga kedelai di pasaran. Jangan sampai, katanya, menunggu produsen mogok massal.
Produksi Kedelai di Brazil Menurun
Setelah harga minyak goreng naik, harga tahu tempe di dalam negeri akan naik seiring dengan lonjakan harga kedelai di pasar internasional.