Smart Aviation yang Gantikan Susi Air di Malinau Beri Pendidikan Gratis untuk yang Ingin Jadi Pilot

CEO Smart Aviation, Pongky Majaya menyebut pendidikan gratis tak hanya didapatkan bagi putra daerah yang berminat menjadi pilot.

Editor: Ravianto
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
CEO PT Smart Cakrawala Aviation atau Smart Aviation, Pongky Majaya di Malinau, Sabtu (12/2/2022). 

Menurutnya, tanah air tidak menjadi penonton di dunia penerbangan.

"Saya konsen kepada pendidikan orang orang kita. kesempatan kerja. saya selalu di banyak forum saya bercerita bagaimana perusahaan harus merekrut orang orang Indonesia agar supaya putra putri kita ini tidak menjadi penonton."

"Sementara orang asing sebebas-bebasnya mendapatkan pekerjaan dan kemudian mengabdi kepada negara kelahiran," pungkas Pongky.

Smart Aviation Gantikan Susi Air di Malinau

Bupati Malinau Wempi Wellem Mawa mengungkapkan alasan memilih PT Smart Cakrawala Aviation atau Smart Aviation untuk menjadi penyewa baru hanggar di Bandar Udara atau Bandara Robert Atty Bessing di Malinau, Kalimantan Utara.

Wempi menuturkan pertimbangan Pemda untuk memilih Smart Aviation lantaran penawaran yang diajukan lebih baik daripada Susi Air.

Penawaran tersebut dinilai lebih menguntungkan pihak Pemda.

"Ya pasti ada alasannya. Alasannya lebih baik lah. Kalau anda punya rumah dan ada yang menawar rumahnya lebih baik, harganya misalnya dan itu lebih menguntungkan pemerintah daerah. Kenapa tidak," ujar Wempi saat ditemui di Malinau, Kalimantan Utara, Sabtu (12/2/2022) malam.

Bupati Malinau, Wempi W Mawa saat ditemui di Desa Malinau Hilir, Kecamatan Malinau Kota, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, Selasa (28/9/2021).
Bupati Malinau, Wempi W Mawa saat ditemui di Desa Malinau Hilir, Kecamatan Malinau Kota, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, Selasa (28/9/2021). (TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD SUPRI)

Wempi menuturkan permasalahan penyewaan hanggar murni masalah bisnis.

Adapun penilaian yang diberikan Pemda Malinau juga telah dilakukan secara objektif.

"Iya tidak ada masalah lain kok. Kontrak sudah habis dan kita sepakat untuk memberikan kepada siapa saja. Kita sebagai pemilik kan apa salahnya," jelas Wempi.

Di sisi lain, kata Wempi, pihaknya masih menunggu pihak Susi Air untuk memberikan berita acara penyerahan hanggar kepada Pemda.

Selanjutnya, hanggar tersebut baru bisa ditempati oleh Smart Aviation.

"Saya menunggu laporan. Saya baru dengar laporannya kan sudah kosong. Susi sudah mengeluarkan satu pesawat yang kemarin belum bisa dikeluarkan karena alasannya masih menunggu sparepart sekian bulan kan dia minta. 3 bulan kan dia minta."

"Ternyata bisa dikeluarkan dengan cepat. Dan itu bisa dikeluarkan secara mandiri dan kami tidak ikut keluarkan satu pesawat itu," tukas Wempi.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved