Ibu Guru Ati Rohaeni Dihabisi Mantan Suami, Harusnya Sabtu 12 Februari Bahagia Saksikan Anak Menikah
Ati Rohaeni mestinya besok gembira saksikan anak bungsu menikah. Dia meninggal ditusuk mantan suaminya di sekolah.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Almarhum ibu guru Ati Rohaeni atau Aty Rohaeni, pada hari Sabtu 12 Februari 2022, mestinya berada di samping pelaminan putranya, Restu (22) yang hendak melangsungkan penikahan.
Hajat keluarga itu sudah rencanakan lama. Ati Rohaeti sangat ingin anak-anaknya hidup bahagia, termasuk anak bungsunya yang hendak menikah.
Menikahkan Restu adalah keinginan terakhir Ati Rohaeti sebelum meninggal dunia dibunuh mantan sumainya, Nono, di halaman sekolah SDN 032 Tilil, Sadangserang, Kota Bandung.
Keinginan itu tak kesampaian. Lalu bagaimana dengan rencana penikahan Restu besok?
Anak sulung korban, Kristiani Nur Cahyo saat ditemui mengatakan, rencana penikahan itu tetap dilakukan.
"Ya insya allah akan tetap dilaksanakan pernikahan adik saya meski ibu telah tiada karena itu keinginan beliau. Rencananya pernikahan akan dilakukan pada Sabtu (12/2/2022)," katanya.
Baca juga: Lihat Ati Rohaeni Guru SD di Bandung Meninggal Ditikam, Orangtua dan Siswa Jalani Trauma Healing
Sosok Ati Rohaeni, Ibu Sekaligus Ayah
Dunia pendidikan Kota Bandung dihebohkan dengan kejadian seorang guru yang menjadi korban perampasan nyawa oleh mantan suaminya sendiri, Senin (7/2/2022) pagi.
Bu Guru SD tersebut terkapar hingga meninggal dunia setelah menjadi korban penusukan dari mantan suaminya di SDN 032 Tilil, Sadangserang, Kota Bandung.
Guru tersebut bernama Aty Rohaeni, sebelumnya ditulis Ati Rohaeni.
Dia menghembuskan nafas terakhir di lokasi kejadian, Senin (7/2/2022) pagi.
Aty Rohaeni meninggalkan dua orang anak dan satu cucu.
Rasa duka mendalam masih terasa di lingkungan kediaman duka. Anak sulung korban, Kristiani Nur Cahyo saat ditemui mengaku masih merasakan kehilangan mendalam.
Baginya, sosok Aty Rohaeni bukan saja sebagai seorang ibu melainkan sosok ayah ada pada dirinya.
"Saya merasa ibu itu bukan hanya sosok ibu, tapi merasa sekaligus ayah buat kami, karena ibu ini yang membesarkan saya dan adik saya hingga membiayai saya sampai ke jenjang kuliah dan lulus," ujarnya, Selasa (8/2/2022).
Baca juga: Nasib Nono, Pria yang Rampas Nyawa Guru Ati di Sekolah, Terancam Hukuman Mati, Sang Anak Setuju
Tak hanya mengutarakan sosok almarhumah, Kris juga menuturkan sosok ayahnya yang merupakan pelaku dari pembunuhan ini, Nono.
Menurutnya, ayahnya itu sosok yang memang memiliki tempramen tinggi.
"Ayah memang temperamen orangnya. Suka emosian. Tapi, apa yang dia lakukan kemarin itu saya pikir sudah melebihi batas kewajaran," katanya.
Dia berharap aparat kepolisian dapat memberikan hukuman setimpal kepada pelaku meskipun pelaku adalah ayah kandungnya.
"Sebagai anak pertama, saya mengikhlaskan kepergian ibu. Tapi, tetap namanya hukum harus tetap berjalan dan pelaku harus diadili seadil-adilnya."
"Saya juga ingin ayah jera dan merasa menyesal seumur hidup kalau bisa hukuman mati karena ini sudah tindakan berencana dengan membawa pisau dari rumahnya," ucapnya.

Meninggal di Tempat
Malang benar nasib Ati Rohaeni (50), seorang guru di Bandung, Jawa Barat.
Ia meninggal setelah ditikam mantan suaminya, N yang mantan guru SD.
Ironisnya Ati tewas di dalam sekolah tempat ia biasa mengajar SDN 032 Tilil, Sadang Serang, Coblong, Kota Bandung.
N yang sudah gelap mata karena sakit hati memeluknya, lalu menusukkan pisau yang telah ia siapkan.
Kasus perampasan nyawa terjadi saat Ati Rohaeni hendak masuk ke Sekolah, Senin (7/2/2022) pagi.
Kejadian itu membuat sejumlah rekan guru berada di lokasi kejadian kaget.
Ati Rohaeni tiba-tiba dirangkul sang mantan suami.
Tak disangka, N mengeluarkan pisau dan langsung menusukkan ke bagian perut korban.
Setelah kejadian, pelaku perampasan nyawa tersebut tak melarikan diri, tapi sempat mengancam penjaga sekolah. Ia menyerahkan diri ke polisi.
Selanjutnya, polisi datang dan langsung mengamankan pelaku ke Polsek Coblong, sedangkan korban dibawa ke RS Sartika Asih.
Sejumlah rekan guru berada di tempat kaget atas peristiwa berdarah tersebut.
Satu di antaranya dirasakan Kepala Sekolah SDN 032 Tilil, Drs Osa, mengatakan, ia terkejut ketika tiba di sekolah.
Saat itu, ketika membuka gerbang sudah ada korban tergeletak tak bernyawa.
Osa mengatakan, ia langsung keluar gerbang dan menelpon polisi.
Kepala Sekolah tersebut tampak tak menyangka rekan gurunya dirampas nyawanya di tangan mantan suaminya.
Kemudian Osa mengungkap sosok korban, Ati Rohaeni.
Menurutnya, korban sosok yang baik dan ramah.
Ati sudah mengajar sebagai guru selama 25 tahun.
Dalam keseharian, Ati didapuk sebagai wali kelas V dan mengajar sejak tahun 1997.