Kembangkan Produk Buatan SMK, Sebanyak 35 SMK di Jabar Diusulkan Berstatus Menjadi BLUD
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengusulkan 35 SMK di Jabar menjadi berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengusulkan 35 SMK di Jabar menjadi berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Dengan status BLUD, diharapkan dapat meningkat potensi dan keterserapan lulusan SMK dalam dunia kerja dan menghadirkan .
"Sebanyak 35 SMK yang diusulkan berstatus BLUD ini terpilih karena memiliki potensi dan kesiapan. Di mana terpilihnya itu berdasarkan proporsi bidang keahlian, serta keterwakilan Cabang Dinas Wilayah," ujar Dedi di Bandung, Selasa (8/2).
Dedi mengatakan proses menjadikan sejumlah SMK berstatus BLUD ini telah diupayakan sejak 2021. Adapun Bidang Keahlian SMK BLUD di Jabar, yaitu di sektor Agribisnis dan Agroteknologi, Bisnis dan Manajemen, Kesehatan dan Pekerjaan Sosial, Pariwisata, Seni dan Industri Kreatif, Teknologi dan Rekayasa, Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Selama ini, katanya, SMK di Jabar telah memiliki potensi usaha berupa produk unggulan, antara lain Sari Buah Lemon, Layanan SmeaMart, Sosis Ikan, Edotel, Jasa Photography, Pemeliharaan Kendaraan, dan Content Creator Multimedia.
Menurut Dedi, untuk menjawab tantangan zaman di era disrupsi ini dibutuhkan individu dengan kemampuan tinggi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah hadirnya BLUD di sekolah.
"Karena tujuan kita saat ini, sekolah vokasional bukan sekadar mencetak tenaga kerja yang andal. Selain itu diharapkan juga lulusannya mampu menciptakan lapangan kerja," katanya.
Dedi Supandi memastikan, pihaknya terus mendorong peserta didik lebih produktif baik itu dalam menciptakan inovasi terhadap barang dan jasa yang dihasilkan. Selain itu, menurut dia, upaya menghubungkannya dengan offtaker pun tidak kalah penting.
"Kami juga menjembatani produk maupun jasa yang dihasilkan SMK berstatus BLUD ini agar dapat menyentuh pasar yang lebih luas," katanya.
Dedi Supandi mengatakan sempat Teaching Factory di SMKN 9 Bandung di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis (3/2/2022). Pada kesempatan itu, hadiri pula Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja.
Adapun Teaching Factory yang ditinjau pada salah satu SMK yang diupayakan berstatus BLUD tersebut, yaitu mulai dari kompetensi keahlian Usaha Perjalanan Wisata, Akomodasi Perhotelan, Jasa Boga, Patiseri, Kecantikan Kulit, Kecantikan Rambut, Busana Butik, hingga Desain Komunikasi Visual.
"Di SMKN 9 ekosistemnya sudah terbentuk. Insya Allah, bersama Kadisdik, kalau sudah jadi BLUD, kita bantu bagaimana produk-produk yang dihasilkan tersalurkan dengan baik," ujar Setiawan.
Oleh karenanya Sekda Jabar mengapresiasi Sekolah Vokasi atau SMK yang sudah menyiapkan fasilitas Teaching Factory dengan baik. Ia pun mendukung terbentuknya ekosistem bisnis bagi produk yang dihasilkan sekolah vokasi.
Dalam kunjungan kerjanya ke SMK Negeri 9 Bandung, Sekda Setiawan mengapresiasi kesiapan sekolah kejuruan ini sebagai salah satu dari 35 SMK di Jabar yang akan dijadikan BLUD.
Setiawan menambahkan, dengan segala kesiapan yang sudah dimiliki SMKN 9 Bandung atau pun 34 SMK lainnya di Jabar, maka langkah berikutnya yang tak boleh terlupakan adalah mencari offtaker (pembeli atau penyalur) dari produk barang atau pun jasa yang dihasilkan SMK.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/kepala-dinas-pendidikan-disdik-provinsi-jawa-barat-dedi-supandi.jpg)