Ketua GMBI Minta Maaf, Anggotanya Tersulut Emosi lalu Rusuh saat Unjukrasa di Mapolda Jabar

Ketua Umum Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Fauzan Rachman meminta maaf atas unjukrasa rusuh anggotanya di Mapolda Jabar

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar / Muhammad Syarif Abdussalam
Jalan Soekarno Hatta di di depan Mapolda Jabar Jabar ditutup sementara bersamaan dengan unjukrasa massa Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) pada Kamis (27/1/2022). 

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG- Ketua Umum Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Fauzan Rachman meminta maaf atas unjukrasa rusuh anggotanya di Mapolda Jabar pada Kamis (27/1/2022).

“Saya secara pribadi dan sebagai ketua umum memohon maaf kepada Kapolda Jabar beserta jajarannya atas kerusakan yang terjadi," kata dia dalam keterangannya.

Dia mengaku siap bertanggung jawab atas terjadinya keributan tersebut.

"Saya siap bertanggung jawab dan akan menindak tegas anggota GMBI yang terlibat” kata Fauzan Rachman.

Ia menyebut bahwa unjukrasa itu terkait mempertanyakan Polda Jabar atas penanganan kasus pengeroyokan anggota GMBI Karawang hingga meninggal pada November 2021.

Baca juga: DUDUK Perkara Massa GMBI Unjukrasa di Mapolda Jabar Sampai Jalan Soekarno-Hatta Ditutup

Unjukrasa tersebut digelar sejak siang. Massa yang banyak sempat membuat arus lalu lintas di Jalan Soekarno-Hatta macet. Pengalihan jalan dilakukan dari arah Kota Bandung menuju Cileunyi maupun sebaliknya.

Kata dia, di awal unjukrasa berjalan tertib. Bahkan beberapa perwakilan GMBI diterima baik oleh jajaran kepolisian untuk audiensi. Namun ribuan massa diluar tidak dapat terkontrol dan mendesak masuk ke halaman Mapolda Jabar, sehingga beberapa pagar dan bangunan rusak terinjak oleh massa.

Kata dia, massa yang tersulut emosi sebagai bentuk simpati ada rekannya yang meninggal dikeroyok.

Keributan di Mapolda Jabar itu merupakan aksi spontanitas dari massa yang emosi karena proses hukum terkesan lambat, tambah Fauzan.

Baca juga: Polda Jabar Buru Anggota Ormas GMBI yang Menaiki Patung Maung Lodaya saat Unjuk Rasa

"Kami berharap proses hukum tragedi Karawang dapat diselesaikan secepatnya dan seadil-adilnya, agar tidak terjadi lagi keributan-keributan lain," katanya.

Massa Mulai Rusuh

Massa unjukrasa di Mapolda Jabar rusuh.
Mereka kemudian diamankan polisi.

Dari informasi yang dihimpun TribunJabar.id, anggota ormas GMBI yang berunjuk rasa ini sempat melakukan pelemparan serta perusakan fasilitas di lingkungan Mapolda Jabar

Tak hanya itu, anggota Ormas GMBI juga sempat melakukan pembakaran hingga penutupan jalan Soekarno-Hatta.

Bahkan, ada yang nekat menaiki patung Maung Lodaya yang ada di halaman depan Mapolda Jabar.  Polisi kemudian bertindak tegas terhadap mereka.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved