Suara PDIP di Jabar Terancam Polemik Arteria Dahlan, Pengamat: Harus Berani Ambil Langkah Konkret

Pernyataan Arteria Dahlan berpotensi berdampak pada penurunan tingkat kepercayaan dan elektabilitas publik untuk memilih PDI Perjuangan

Penulis: Cipta Permana | Editor: Seli Andina Miranti
DPP PDIP
Arteria Dahlan, anggota DPR dari PDIP, akhirnya meminta maaf terkait pernyataannya meminta jaksa berbasa Sunda dipecat. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - PENGAMAT politik, yang juga Rektor Universitas Widyatama, Prof Obsatar Sinaga, mengatakan pernyataan Arteria Dahlan, yang kemudian memicu kemarahan masyarakat Jawa Barat, berpotensi berdampak pada penurunan tingkat kepercayaan dan elektabilitas publik untuk memilih PDI Perjuangan di ajang Pemilu.

Oleh karena itu, ujar Obsatar, PDIP harus mengambil langkah konkret, termasuk memberikan sanksi kepada Arteria.

"Apabila DPP PDI Perjuangan tidak mengambil langkah konkret dengan memberikan sanksi kepada yang bersangkutan, maka kemungkinan besar akan sangat memberikan pengaruh pada raihan suara PDI Perjuangan di Jawa Barat," ujarnya kepada Tribun, saat dihubungi melalui telepon, Jumat (21/1/2022).

Baca juga: PDIP Jabar Optimistis Kasus Arteria Dahlan Tak Pengaruhi Suara PDI Perjuangan di Jabar

Pernyataan Arteria, yang meminta Kajagung mencopot Kejati yang berbicara dalam Bahasa Sunda, ujar Obsatar, bukan saja menunjukkan sikap kekanak-kanakan, tapi juga tidak memiliki rasa malu sebagai wakil rakyat yang tidak memahami kekayaan budaya bangsa dan unsur bahasa daerah.

"Apa yang ditunjukkan Arteria menunjukkan arogansi, upaya penghinaan, dan tindakan memecah belah bangsa. Sebagai wakil rakyat, ia seharusnya dapat menunjukkan sikap sebagai negarawan yang dapat menjadi contoh bagi masyarakat, khususnya menjaga keutuhan NKRI," ujarnya.

PDIP, ujar Obsatar, tidak bisa menutup mata bahwa banyak pemilih PDI Perjuangan di tingkat grassroots partai adalah Sunda "totok".

"Mereka memiliki prinsip, jangan ganggu suku dan agama saya. Terserah kamu mau apa atau berbuat apa, tapi kalau sudah mengganggu suku dan agama saya, 'kajeun lapar, di bacok siah ku aing'. Kan begitu ya," ujar pria yang akrab disapa Prof. Obi tersebut.

Untuk mengantisipasi tergerusnya raihan suara PDI Perjuangan di Jawa Barat, kata Obi, DPP PDI Perjuangan mengambil langkah cepat dengan memutuskan untuk memberhentikan Arteria Dahlan dari keanggotaan partai, atau memberhentikannya sebagai anggota DPR RI.

Baca juga: Kontroversi Arteria Dahlan Belum Usai, #SundaTanpaPDIP Trending Topik, Gelombang Protes Masih Lanjut

"Jadi DPP PDI Perjuangan harus berani mengambil langkah tegas dan cepat, misalnya me-reshuffle dari anggota fraksi PDI Perjuangan, dan melakukan PAW dengan nomor urut berikutnya dari raihan suara di pemilu yang kemarin. Karena meskipun kemarin sudah meminta maaf, dan katakanlah [warga Jabar] menerima permintaan maafnya, tapi untuk nyoblos atau milih [kembali PDIP], mungkin enggak. Ini kan yang bahaya, apalagi apa yang dilakukan Arteria terlalu menyakiti masyarakat Sunda," katanya

(cipta permana)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved