Longsor di Sumedang

Pemasangan Beronjong di Mahkota Longsor Ciherang Sumedang Perlu Waktu, Tak Bisa 2 Hari Selesai

Pemkab Sumedang masih berupaya membuat beronjong di mahkota longsor Ciherang.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/ Kiki Andriana
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman menunjukkan mahkota longsor yang terjadi di Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, Minggu (16/1/2022). 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Kepala Dinas Bina Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Sumedang, Deni Rifdriana mengatakan pihaknya perlu waktu untuk pemasangan beronjong di mahkota longsor Ciherang

Hal itu disebabkan jarak antara tempat akhir mobilitas material beronjong menggunakan kendaraan, seperti anyaman kawat dan batu, jauh dari lokasi beronjong akan dipasang. 

"Ya, itu perlu waktu. Tidak bisa sehari dua hari selesai. Material juga perlu diangkut ke atas mahkota itu, kan," kata Deni saat diwawancarai TribunJabar.id di Cadas Pangeran, Selasa (18/1/2022). 

Dinas PUPR sendiri sudah melakukan survei dan bidang tertentu pada dinas tersebut telah melakukan perhitungan berapa panjang beronjong akan dipasang untuk menahan agar irigasi Cihonje di atas mahkota longsor tidak menimbulkan bencana lagi. 

Dalam survei itu, terungkap juga bahwa bukan hanya irigasi Cihonje yang membahayakan, namun juga irigasi Cipongkor tidak jauh dari Cihonje. 

Namun, sejatinya irigasi, perlu untuk diselamatkan agar sawah-sawah terairi dengan baik. Irigasi, kata Deni, tidak boleh terputus. 

"Survei juga untuk mencari solusi penanganan sementara. Yakni kemarin sudah dipasangi rerucuk bambu," katanya. 

Pemasangan rerucuk bahkan beronjong yang dalam pengerjaannya tidak mau tidak harus melibatkan masyarakat, setidaknya untuk mengangkut material ke atas tebing, adalah belum ideal. 

Idealnya, ada penguatan saluran air. Meski hal itu perlu biaya sangat besar. 

"Sementara ini kita tahan dulu dengan beronjong, agar tidak terjadi longsor pada titik-titik lainnya. Pemasangan beronjong juga sudah persiapan mengumpulkan bahan di Ciherang," kata Deni. 

Tebing setinggi 150 meter longsor dan menimpa areal pesawahan. Sekitar 2 hektar sawah siap panen dan baru tandur rusak.

Material yang menggunung di pesawahan itu untuk sementara ini akan dibiarkan begitu saja.

PUPR menyebutkan bahwa material itu terlalu besar dan sekalipun menggunakan alat berat, akan sangat memakan waktu dan biaya. 

"Sementara ini yang penting material itu tidak menutup sungai di bawahnya," kata Deni.

Baca juga: Begini Kondisi Saluran Irigasi yang Picu Longsor Ciherang Sumedang, Dinding Terkikis

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved