Pembangunan Proyek KCIC Dipercepat, Kini Masuk Tahap Pemasangan Bantalan Rel Beton

Di penghujung tahun 2021, pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) kembali dipercepat.

Tribun Jabar/ Muhamad Syarif Abdussalam
Pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) kembali dipercepat. 

Pembuatan Slab Track ini awalnya dikerjakan oleh main contractor Sinohydro, namun sekarang PT Wijaya Karya (WIKA) melalui WIKA Beton telah mengambil alih sepenuhnya pembuatan slab track yang pengerjaannya dilakukan di Slab Track Prefabrication Workshop di Dawuan, Purwakarta.

“Slab track KCJB saat ini diproduksi oleh kontraktor dalam negeri, PT WIKA setelah sebelumnya pembuatan slab track dilakukan oleh Sinohydro.

Ini merupakan hasil yang didapat dari adanya kerjasama antar bangsa selama pengerjaan proyek KCJB. Ada banyak transfer teknologi dan knowledge di dalamnya yang berdampak besar pada kemajuan konstruksi di Indonesia,” ujar Dwiyana.

Di saat bersamaan, KCIC juga sedang menyiapkan rel yang akan dipasang di atas slab track tersebut. Rel yang dipakai untuk KCJB merupakan batang rel berstandar UIC 60 atau R60 yang setiap batangnya memiliki panjang 50 meter. Saat ini, seluruh batang rel sedang dalam proses welding di Depo Tegalluar-Cileunyi, untuk disambung menjadi sepanjang 500 meter per batangnya.

Tujuannya adalah untuk meminimalisir sambungan sehingga KCJB dapat melintas dengan lebih aman dan nyaman.

“Kami juga sudah mendatangkan 11 ribu batang rel berstandar UIC 600 yang panjangnya 50 meter. Saat ini seluruh batang rel sedang dalam proses welding di Depo Tegalluar agar menjadi 500 meter. Dengan rel seperti ini, lintasan KCJB akan minim sambungan sehingga menghasilkan lintasan yang nyaman dan aman untuk dilalui KCJB. Seluruh batang rel tersebut akan dipasang dalam waktu dekat seiring dengan selesainya pengerjaan konstruksi," ungkap Dwiyana.

Di sisi lain, saat ini KCIC sedang menyiapkan Electric Multiple Unit (EMU) berteknologi canggih yang sentuhan akhirnya terinspirasi dari hewan endemik dari Indonesia, yaitu Komodo. EMU bertipe CR400AF ini ditopang dengan teknologi yang mampu memonitor ancaman bencana, mampu meredam getaran dan kebisingan, dan sudah menggunakan teknologi CTCS 3/GSM-R yang sudah terbukti mampu menunjang keselamatan oleh industri kereta api cepat dunia.

Rencananya, PT KCIC akan menyiapkan 11 trainset untuk melayani penumpang yang ingin menikmati kecanggihan KCJB. Saat ini, rangkaian kereta cepat tersebut sedang dibangun di CRRC Sifang, Qingdao, provinsi Shandong, Tiongkok. Kereta yang sudah dibuat sejak Mei 2021 tersebut, direncanakan akan tiba di Indonesia pada Juni 2022.

Tak hanya itu, KCJB juga sedang menyiapkan inspection train atau kereta ukur untuk kebutuhan ujicoba dan perawatan KCJB.

Kereta ukur dengan spesifikasi yang sama hebatnya dengan rangkaian CR400AF ini, dirancang agar dapat mendeteksi kondisi lintasan, pengukuran listrik aliran atas atau Overhead Contact System (OCS), pengujian dan pemeriksaan jaringan komunikasi, sistem sinyal, serta dinamika dan integrasi rel-roda dalam kecepatan tinggi hingga 350 km/jam.

Baca juga: Tentang Pencurian Besi Proyek KCJB, KCIC Belum Pastikan Ada Keterlibatan Orang Dalam, Tunggu Hal Ini

Lebih lanjut, dengan dimulainya pemasangan slab track ini, Dwiyana menyebut pihaknya semakin termotivasi untuk melakukan percepatan pembangunan untuk mewujudkan target operasi.

Selain penyelesaian konstruksi, persiapan operasional KCJB juga berproses secara paralel. Seperti mempersiapkan aturan kereta api cepat hingga SDM.

“Dengan dimulainya pengerjaan track laying, kami memiliki harapan besar target akan terpenuhi. Untuk itu kami akan fokus mengerjakan segala kekurangan dalam proyek ini dan melakukan beragam persiapan seperti peraturan kereta api cepat dan SDM,” kata Dwiyana.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved