Guru Rudapaksa Santri
HARI INI Sidang Ke-10 Kasus Rudapaksa Herry Wirawan, Bidan dan Istri Pelaku Akan Jadi Saksi
Hari ini, Selasa (28/12/2021), Herry Wirawan (36), guru pesantren yang merudapaksa santriwati di Bandung, akan kembali menjalani persidangan.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Hari ini, Selasa (28/12/2021), Herry Wirawan (36), guru pesantren yang merudapaksa santriwati di Bandung, akan kembali menjalani persidangan.
Herry Wirawan adalah tersangka rudapaksa terhadap 13 santriwati yang menyebabkan para korban telah melahirkan 8 bayi.
Agenda sidang ke-10 Herry Wirawan masih pemeriksaan saksi-saksi.
Rencananya, dalam sidang hari ini bakal ada lima orang saksi yang dimintai keterangan.
Baca juga: Herry Wirawan Diduga Menyalahgunakan Bansos, Kemenag Bakal Dipanggil Jadi Saksi
"Besok sidangnya. Agendanya masih pemeriksaan saksi ada lima orang," ujar Kasipenkum Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat, Dodi Ghazali Emil, saat dihubungi, Senin (27/12/2021).
Dari kelima saksi yang akan diperiksa, kata dia, beberapa di antaranya ada dari bidan dan keluarga Herry sendiri.
"Saksi korban sudah tidak ada, sudah selesai," katanya.
Herry Wirawan Bilang ke Istri, Tak Mungkin Hamili Santriwati
Istri Herry Wirawan sudah menaruh curiga terkait kejadian ganjil di sekolah yang dikelola suaminya.
Namun, istri Herry itu tidak menyangka sosok yang menghamili santriwati adalah suaminya sendiri.
Banyak publik yang mempertanyakan bagaimana perbuatan selama lima tahun bisa disembunyikan oleh Herry Wirawan dari sang istri.
Perbuatan bejat Herry Wirawan diketahui dilakukan sejak 2016 dan terungkap di tahun 2021.
Apalagi ternyata istri Herry Wirawan juga mengelola yayasan.
Baca juga: Kasus Rudapaksa Herry Wirawan Terus Bergulir, Korban di Tasikmalaya Memulai Kembali Kehidupan Normal
Istri Herry Wirawan mengaku sudah lama muncul kecurigaan.
Namun sang suami bisa mengelabuinya. Ia baru sadar jika kecurigaannya benar dan terebukti saat Herry Wirawan ditangkap polisi.
Istri Herry Wirawan menceritakan awal mula kecurigaannya muncul.
Hal ini diungkapkan istri Herry Wirawan dalam wawancara yang dikutip Tribunjabar.id dari kanal Youtube, Saeful Zaman.
Istri guru ngaji itu mengaku semula curiga saat melihat korban pertama.
“Jadi saya juga agak mulai curiganya itu ada yang salah satu korban pertama,” ungkap istri Herry Wirawan.
Ia menceritakan santriwati korban pertama Herry Wirawan mengeluh tak haid.
Karena laporan tersebut, ia pun sempat menyarankan santriwatinya memeriksakannya ke bidan.
Ia bahkan menyarankan agar santriwatinya itu kembali ke Rumah Tahfidz Al Ikhlas yang dikelolanya.
Namun, ia melihat santriwatinya itu justru ketakutan hingga menangis.
Dari sana ia saat itu hanya menduga khawatir santriwatinya mengidap penyakit.
Santriwati tersebut kemudian diantar oleh orang kepercayaan dirinya.
Ia mengaku setelah diantar ke bidan santriwatinya tersebut mengaku dalam kondisi baik-baik saja.
Ia juga sempat curiga dengan perubahan badan santriwatinya. Namun korban menutupi darinya.
Ia mengaku korban beralasan kondisi badannya membesar karena jarang olahraga.
Hal itu lah yang membuatnya tak curiga.
Ia mengaku saat itu dirinya pun tengah mengandung anak kedua.
Lanjut ia menceritakan akhirnya rahasia santriwatinya hamil terungkap.
Hal itu terungkap saat ia memeriksakan kandungannya ke 8 bulan ke bidan yang sama.
Dari sana, ia mengaku syok hingga sepanjang jalan menangis.
“Bidannya itu yang bilang, saya kan syok, “ ucapnya.
Ia juga mengaku perilaku suaminya sejak ia hamil pun sampai hamil besar tak diantar Herry Wirawan.
Setelah tahu, istri Herry Wirawan menemui suaminya untuk meminta penjelasan.
Ia mengaku kehadapan suami menangis sejadi-jadinya karena mendapati sanstriwatinya hamil.
Namun, saat itu ia tak berpikir atau pun curiga orang yang menghamili santriwatinya itu adalah suaminya sendiri.
“(setelah bertemu) saya digiring ke atas, saya nangis di sana, jejeritan, kenapa itu bisa hamil, jadi saya nggak nuduh ke sana, soalnya da nggak mungkin,” papar istri Herry.
Istri Herry itu tak berprasangka sedikit pun kepada suaminya.
Namun, saat ia mempertanyakan hal tersebut, Herry beralasan hingga bersumpah bahwa dirinya tak patut dicurigai.
Herry meyakinkan istrinya itu bahwa dirinya bukan pelaku yang menghamili santriwatinya.
“Dia juga sumpah-sumpahan bahwa gak mungkin sama saya, masa saya kan guru, gak mungkin, kan?” ungkapnya memperagakan ucapan Herry Wirawan.
Ia mengaku saat itu dirinya tak berpikir santriwatinya tak haid karena hamil.
Terlebih, santriwati atau korban pertama Herry itu tak lain adalah sepupunya sendiri.
Dari sana istri Herry mengaku bingung bagaimana dirinya harus memberitahukan kepada orangtua dan kerabatnya.
Namun, lagi-lagi ia kembali dikelabui suaminya agar anak yang dikandung santriwatinya diurus secara bersama-sama dengan alasan karena kecelakaan.
Tak hanya itu, berbagai alibi Herry Wirawan agar kehamilan santrinya tak diketahui publik.
Istri Herry mengaku suaminya itu menyarankan agar anak yang dilahirkan santriwatinya kelak menjadi anak angkat.
Saat ditanya korban selanjutnya, istri Herry Wirawan itu mengaku dirinya tak sama sekali mengetahui.
Ia hanya mengurus sepupunya yang hamil tersebut. Namun ia baru tahu korban tersebut bukan sepupunya.
Sementara itu, baru diketahui saat penangkapan selain korban pertama ternyata masih ada santriwatinya yang lain juga hamil di tahun yang sama.
Sejak kejadian itu, istri Herry itu mengaku dirinya sempat mengalami depresi.
“Gimana perasaan saya selama satu bulan itu kayak orang stres, lihat kejadian ‘ini teh mimpi bukan kok bisa jadi gini,’” ujarnya. (*)