Anak Bandung Dibuang di Banyumas
Jeritan Keluarga Handi Saat Tahu Anaknya Dibuang Dalam Keadaan Hidup, Minta Tolong ke Pak Jokowi
Entes tak habis pikir mengapa anaknya dibuang begitu saja ke dalam sungai dalam keadaan hidup.
Karena jasad telah membusuk, ucap Hastry, polisi memeriksa berdasarkan medis mulai dari tinggi badan, wajah, hingga rambut.
Pencocokan data juga dilakukan berdasarkan foto yang dibawa keluarga.
"Ternyata ada kecocokan baju dan gelang yang dikenakan korban," kata dr Sumy Hastry Purwanti.
Menurutnya, berdasarkan hasil pengecekan wajah, korban wanita tersebut sudah meninggal saat kejadian di Nagreg dengan luka di kepala.
Hasil berbeda tampak pada pemeriksaan luar dan dalam pada jasad Handi. Ada tanda-tanda air di saluran napas hingga paru-paru. Selain itu, ditemukan luka di kepala.
"Hal ini menunjukkan saat dibuang dia (korban laki-laki) dalam keadaan hidup atau tidak sadar," tutur dia.
Ia menyimpulkan bahwa Salsabila meninggal saat kejadian di Nagreg, sedangkan Handi dibawa dan dibuang dalam keadaan masih hidup.
"Kami temukan laki-laki itu meninggal karena air. Jadi, laki-laki itu meninggal dunia karena tenggelam dan bukan karena luka di kepalanya karena luka di kepala tidak mematikan," ujar dr Sumy Hastry Purwanti.
Peran Kolonel P
Detik-detik jasad Handi Saputra (17) dan Salsabila (14) terungkap.
Keduanya adalah korban kecelakaan di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Oleh penabrak, tubuh keduanya dibawa dengan dalih akan dibawa ke rumah sakit.
Namun kedua korban malah dibuang ke sungai.
Kasus ini pun menggemparkan publik.
Apalagi ternyata para pelaku merupakan oknum anggota TNI AD, bahkan ada yang berpangkat Kolonel.