WAWANCARA EKSKLUSIF, Kandidat Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf, Tegaskan Tak Ingin Jadi Presiden

Sosok KH Yahya Cholil Staquf disebut-sebut sebagai kandidat kuat Ketua Umum Pengurus Besar (PB) NU pada Muktamar ke-34 PB NU di Lampung, 22-23 De

Editor: Giri
ISTIMEWA
Katib Aam Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf, satu kandidat ketua umum PBNU. 

Jadi saya hanya berkeliaran saja di sekitar venue.

Waktu hari terakhir, sesudah sesi terakhir yang selesai sekitar jam 10 malam, Presiden keluar dengan Menteri Luar Negeri dan disambut oleh para staf, termasuk saya, ikut menggerombol di situ.

Tiba-tiba Gus Dur bilang, 'saya capek sekali, saya sudah enggak kuat, saya mau istirahat saja'.

Terus diingatkan bahwa ini cuma break sebentar, sesudah itu ada acara penutupan.

Tapi, Gus Dur kembali bilang, 'enggak, enggak saya sudah enggak kuat, mau tidur'.

Tiba-tiba Gus Dur bilang, 'itu biar Yahya saja yang masuk nanti', beliau bilang begitu.

Ya, orang kaget semua, 'biarin Yahya saja yang masuk, kayak ini kondangan saja'. Orang kaget, enggak bisa ngomong dan saya juga diam. Kemudian orang merasa enggak ada pilihan lain selain patuh.

Apa yang terjadi setelah itu?

Akhirnya, saya masuk dengan Menteri Luar Negeri Pak Alwi Sihab.

Sampai di sana itu setiap delegasi negara hanya disediakan dua kursi, untuk presiden dan menteri luar negeri.

Saya sampai di sana bingung. Lho, ini saya duduk di mana? 'Di situ,' kata Pak Alwi.

Wah, 'ini kursinya presiden, saya enggak berani, tukeran saja, Pak'. Tapi, Pak Alwi bilang, 'enggak bisa, saya Menlu, saya harus duduk di kursi saya'. Lha terus saya gimana? 'Ya, perintah presiden kamu duduk di situ'.

Akhirnya saya duduklah di kursi presiden.

Di belakang podium itu ada dinding besar yang dijadikan layar live itu. Kamera itu tadinya shoot memutar dari jauh ke delegasi satu per satu.

Lewatin saya, tapi lewatin saya sedikit, balik lagi dia.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved