Flyover Kopo Diprediksi Rampung April 2022, Lebih Cepat dari Rencana, Berhasil Dikebut Karena Ini

Flyover Kopo diprediksi selesai April 2022  artinya pembangunan lebih cepat dari target awal, September 2022. Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana

Penulis: Tiah SM | Editor: Darajat Arianto
Dok.Tribunjabar.id
ILUSTRASI Pengerjaan flyover di Kota Bandung 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Flyover Kopo diprediksi selesai April 2022  artinya pembangunan lebih cepat dari target awal, September 2022.

Plt. Wali Kota Bandung, Yana Mulyana meninjau Flyover Kopo bersama Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar, Bambang Tirtoyuliono, dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat, Wilan Oktavian, Jumat (17/12).

"Fyover bisa diaktivasi sebelum lebaran, April 2022 dan  kemungkinan akan menambah (melebarkan) di ujung flyover supaya tidak bottle neck begitu naik atau turun," ujar Yana.

Melihat pembangunannya yang cepat, Yana optimis flyover ini dapat bermanfaat untuk mengurai kemacetan di sekitar wilayah tersebut pada April 2022.

"Sekitar 20 persen lebih cepat, luar biasa. Pemerintah Kota Bandung mendukung pelebaran jalan ujarnya.
Meski flyover dapat mengurangi kemacetan, Yana berharap warga Kota Bandung bisa mengurangi pemakaian kendaraan pribadi dan menggunakan transportasi publik.

"Ini ikhtiar mengurai titik-titik kemacetan, tapi tetap terus mendorong penggunaan transportasi publik di Kota Bandung. Sehingga warga lebih banyak menggunakan transportasi publik dan kemacetan bisa berkurang," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat, Wilan Oktavian menerangkan, secara kontraktual, paket pembangunan flyover Kopo berakhir pada September 2022. Namun Wilan menyebut, progresnya lebih cepat sekitar 20 persen.

"Teman-teman yakin bisa selesai di April. Insyaalah, walau pun kontraknya sampai September kalau lihat sekarang mudah-mudahan tercapai," ujarnya.

Wilan mengungkapkan, agar kendaraan yang naik ke flyover lebih lancar, maka dibutuhkan lahan untuk menormalisasi frontage sekitar 100 meter. Lahan yang dibutuhkan pun ternyata milik negara.

"Alhamdulillah tadi dicek ternyata tanah negara ya, insyaallah bisa kita teruskan supaya lebih sempurna flyover-nya," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan pekerjaan pembangunan flyover tidak terganggu dengan adanya pandemi Covid-19, meski ada Surat Edaran dari Menteri PUPR kalau ada kejadian yang sakit harus berhenti.

"Alhamdulillah untuk di sini tidak pernah berhenti, jadi lancar terus, makanya ngebut. Pekerja juga tidak ada yang sakit, mudah-mudahan karena protkesnya atau imun mereka yang kuat," katanya.

Menurut Wilan, Pemkot Bandung harus mengamankan lahan yang berada di bawah flyover. Hal itu agar tidak dimanfaatkan secara ilegal.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar, Bambang Tirtoyuliono mengatakan, pembangunan flyover adalah salah satu bentuk manifestasi.

"Walau pembangunan infrastruktur itu dibiayai APBN, tetapi yang menerima manfaat masyarakat. Sehingga kita saling bahu-membahu, saling mendukung," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved