Puluhan Kades di KBB Tinggalkan Kantor Untuk Demo ke Jakarta, Begini Pelayanan di Kantor Desa
Aksi para kepala desa ke Jakarta itu untuk menyampaikan aspirasi terkait aturan Perpres Nomor 104 tahun 2021.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Puluhan kepala desa di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengikuti aksi unjuk rasa di Jakarta dengan para kepala desa lainnya yang ada di Jawa Barat, Kamis (16/12/2021).
Wakil Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi), KBB, Aas Mochamad Asor, mengatakan, aksi para kepala desa ke Jakarta itu untuk menyampaikan aspirasi terkait aturan Perpres Nomor 104 tahun 2021.
"Pada Perpres itu hal yang cukup membuat resah kepala desa. Khususnya terkait anggaran dana desa yang 40 persen minimal untuk bantuan sosial dan 8 persen untuk penanganan Covid-19," ujarnya saat dihubungi.
Baca juga: Diterjang Puting Beliung, 15 Rumah dan Kantor Kepala Desa Cibogor Majalengka Rusak Parah
Padahal, kata dia, APBDes tersebut sudah diketuk palu berdasarkan musyawarah desa (Musdes), sehingga kepala desa keberatan dengan aturan itu.
"Jadi kami minta agar Perpres 104 tahun 2021 direvisi," kata Aas.
Kepala Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Tedi Kusniadi, mengatakan, keresahan yang dialaminya juga sama terkait terbitnya Perpres Nomor 104 tahun 2021 karena pembangunan di desa yang selama ini terhambat menimbulkan banyak pertanyaan di masyarakat.
"Selama dua tahun di desa tidak ada pembangunan karena Covid-19, kalau Perpres itu jadi diterapkan maka APBDes akan habis dan untuk membangun infrastruktur susah. Makanya Perpres 104 sebaiknya ditangguhkan atau direvisi," ucapnya.
Meski para kepala desa pergi ke Jakarta, tetapi mereka memastikan, pelayanan ke masyarakat di sejumlah kantor desa yang ada di KBB tidak terganggu karena masih ada perangkat desa yang bisa meng-handle.
"Saya sudah mewakilkan ke sekdes kalau ada pelayanan ke warga yang harus disegerakan. Intinya jangan sampai pelayanan terganggu," kata Tedi.
Baca juga: Jumlahnya Triliunan, Segini Target Investasi di Cianjur, Buka Pemahaman Kepala Desa