Banjir Rob di Pesisir Indramayu Kian Parah, Sudah Mulai Ancam Lokasi Wisata dan Bisnis Kuliner

Banjir rob tersebut semakin parah dalam 2 tahun terakhir mengingat lokasi dari RM Pesona Laut sendiri berbatasan langsung dengan laut lepas.

Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
Kondisi RM Pesona Laut di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Rabu (15/12/2021). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Bencana banjir rob yang melanda wilayah pesisir di Kabupaten Indramayu kondisinya semakin mengkhawatirkan setiap tahunnya.

Banjir tersebut bahkan mengancam keberlangsungan dunia pariwisata dan kuliner di sana.

Seperti yang dialami RM Pesona Laut di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

Salah seorang karyawan, Iis Kholisotul Maulidiyah (24) mengatakan, banjir rob tersebut semakin parah dalam 2 tahun terakhir mengingat lokasi dari RM Pesona Laut sendiri berbatasan langsung dengan laut lepas.

Baca juga: Warga Terdampak Banjir Rob di Indramayu Dapat Bantuan Logistik,Pemkab Harap Ketersediaan Pangan Aman

"Saya masih ingat pada 7 Desember 2020 kemarin, ornamen pelangi yang jadi ikon RM sampai hancur karena diterjang rob, terus pada 7 Desember 2021 juga banjir rob sampai merendam areal RM," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (15/12/2021).

Iis Kholisotul Maulidiyah menjelaskan, selain itu, banjir rob yang melanda kawasan setempat turut menghancurkan breakwater di sana.

Sampai dengan saat ini, banjir rob masih terus melanda pesisir Indramayu.

Hanya saja, tingginya banjir tidak separah pada beberapa pekan terakhir yang sampai merendam pemukiman hingga 60 centimeter sampai 1 meter.

"Banjir rob masih, gak berhenti-berhenti, apalagi di pemukiman, kalau pagi pasti becek," ujar dia.

Dikatakan Iis Kholisotul Maulidiyah, sudah berulang kali ornamen yang ada di RM Pesona Laut dilakukan perbaikan.

Hanya saja, ornamen itu selalu rusak lagi, setiap kali air laut kembali pasang.

"Pernah juga saat lagi ada pengunjung, banjir rob tiba-tiba naik, jadinya makannya sambil becek-becekan," ujar dia.

Baca juga: Cuaca Buruk Serta Banjir Rob di Pantura Subang, Nelayan Takut Melaut, Polisi Beri Imbauan

Di sisi lain, RM Pesona Laut sendiri menjadi salah satu bisnis kuliner yang masih tetap bertahan di Jalur Pantura sampai dengan saat ini.

Redupnya kejayaan bisnis di Jalur Pantura ini sudah terjadi sejak Tol Cipali mulai dibuka pada 2015 lalu.

Walau demikian, keberlangsungan rumah makan tersebut bukan tanpa kendala, terutama dari segi jumlah pengunjung.

"Rata-rata kalau hari biasa itu hanya 10-15 mobil yang datang, kalau akhirnya pekan juga cuma 30 mobil," ujar dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved