Cuaca Buruk Serta Banjir Rob di Pantura Subang, Nelayan Takut Melaut, Polisi Beri Imbauan

Ratusan nelayan yang berada di Desa Mayangan, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang, Jawa Barat tidak berani melaut jika gelombang tinggi terjadi di

Penulis: Dwiky Maulana Vellayati | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Tribunjabar.id
Kondisi dari kapal nelayan di Desa Mayangan, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (9/12/2021). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati. 

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Ratusan nelayan yang berada di Desa Mayangan, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang, Jawa Barat tidak berani melaut jika gelombang tinggi terjadi di Laut Pantura. 

Sudah selama satu pekan, dua desa yang berada di Kecamatan Legonkulon mengalami air pasang yang tinggi. 

Dua desa tersebut, yakni Desa Mayangan serta Desa Legonwetan. 

Baca juga: SatPol Airud Polres Ciamis Patroli di Perairan Pangandaran, Kapal Nelayan Asal Luar Daerah Diperiksa

Dari dua desa itu, mayoritas dari masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan di Laut Utara. 

Salah satu nelayan, Ahmad Suyudi (66) mengungkapkan, kondisi dari laut utara mengalami gelombang yang sangat tinggi. Dengan kondisi tersebut membuat ia tidak berani untuk mencari ikan di laut. 

"Kalo kondisi saat ini tidak berani melaut, saya berani melaut kalau cuacanya bagus saja baru mulai berangkat," ucap Ahmad saat ditemui Tribun Jabar di Desa Mayangan, Kecamatan Legonkulon, Kamis (9/12/2021). 

Menurut Ahmad, cuaca buruk yang terjadi di pesisir pantai utara kali ini dinilai paling parah dari pada tahun sebelum-sebelumnya. Hal tersebut juga membuat ia serta para nelayan lainnya khawatir

Baca juga: Ancaman Jakarta Tenggelam, Masjid Wal Aldhuna Dulu Kokoh Kini Berada di Tengah Laut

"Tahun ini dan saat ini yang paling parah pokonya, sebelumnya tidak separah kaya begini cuaca buruknya sama Banjir robnya juga," katanya. 

Sementara itu, Kapolsek Legonkulon, Iptu Asep Musa menghimbau agar seluruh nelayan yang berada di Kecamatan Legonkulon untuk tidak melaut sementara waktu demi menghindari gelombang tinggi yang terjadi di Pantura wilayah Kabupaten Subang ini. 

"Ya mungkin untuk nelayan juga batal mencari ikan, cuaca ektrem seperti kita ketahui, hal-hal yang tidak diinginkan terjadi maka dari itu kita imbau untuk tidak memaksakan melaut apabila kondisi cuaca buruk," ujar Kapolsek dilokasi yang sama. 

Baca juga: Belasan Rumah dan Puluhan Perahu Rusak Diterjang Gelombang Pasang di Sukabumi

Seperti diberitakan sebelumnya, informasi yang didapatkan, banjir rob yang terjadi di Desa Mayangan, Kecamatan Legonkulon kali ini menjadi banjir rob terbesar sejak tahun 1985. 

Selama banjir rob yang terjadi di Kabupaten Subang ini dapat dipastikan tidak ada korban jiwa dari warga maupun nelayan yang melaut.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved