Cianjur Kini Menyandang Predikat Miskin Ekstrim, Ini Langkah Perbaikan dari Bupati Herman Suherman
Bupati Cianjur Herman Suherman akan memperbaiki 100 rumah tak layak huni di sejumlah kecamatan di Cianjur yang kumuh.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Bupati Cianjur Herman Suherman akan memperbaiki 100 rumah tak layak huni di sejumlah kecamatan di Cianjur yang kumuh.
Ia mengakui, angka kemiskinan di Cianjur saat ini cenderung meningkat pasca dihantam badai covid-19.
Dengan meningkatnya angka kemiskinan, sehingga Kabupaten Cianjur masuk dalam kategori miskin ekstrem dan tiga kecamatan masuk katagori kumuh.
Baca juga: Sebagian Warga Cianjur Belum Terima BPNT, Kadinsos Jelaskan Ini Penyebabnya
"Ya, angka kemiskinan di Cianjur ini meningkat begitu signifikan pasca covid-19, sehingga saat ini masuk dikategori miskin ekstrem," kata Bupati Cianjur, Herman Suherman, Senin (13/12/2021) di Cianjur.
Herman mengatakan, untuk menanggulangi angka kemiskinan di Cianjur pihaknya saat ini memiliki program bangun rumah tidak layak huni bagi masyarakat yang masuk katagori miskin.
"Saya akan bangunkan rumah layak huni, bagi warga yang tinggal di rumah tidak layak huni namun syaratnya lahannya harus milik pribadi agar tidak menimbulkan permasalahan," katanya.
Menurutnya, untuk menangani angka kemiskinan di Kabupaten Cianjur tak harus tanggungjawab pemerintah saja. Namun jika ada para donatur yang ingin menyumbangkan rezekinya untuk mereka warga miskin maka dipersilahkan.
"Ini bukan hanya tanggungjawab pemerintah loh, akan tetapi ini harus ditangani secara bersama. Jadi, kalau ada donatur silahkan bantu," ujarnya.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Jabar Ade Ginanjar Bakal Menindaklanjuti Persoalan Banjir di Garut
Peran Dinas Sosial pun mulai terlihat dengan dibuktikan kurang lebih 100 rumah tidak layak huni yang sudah dibangun.
"Dinas sosial pun punya peran penting untuk menuntaskan kemiskinan di Cianjur, kurang lebih sudah ada 100 rumah tidak layak huni yang sudah dibangun," katanya.
Keduanya sepakat, jika semua bergerak, tentunya akan terselesaikan permasalahan, misalkan Dinsos untuk bantu rumah, PUPR penataan infrastrukturnya.(fam)