Guru Rudapaksa Santri
Dan Terjadi Lagi, 9 Santri di Tasik Jadi Korban Rudapaksa Pengurus Pesantren, Dilakukan di Kobong
di Tasikmalaya, aksi bejat oknum ustaz pada santriwati dilakukan di sebuah kobong pondok pesantren yang diasuhnya.
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Kasus guru rudapaksa santri di Bandung menjadi sorotan masyarakat.
Banyak pihak geram dengan aksi bejat Herry Wirawan, guru pesantren yang melakukan rudapaksa pada para santrinya tersebut.
Mirisnya, peristiwa serupa terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Seorang guru Madrasah Tsanawiyah (MTS) yang juga pengasuh pesantren di Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, diduga melakukan perbuatan asusila pada santrinya.
Baca juga: SIASAT Herry Wirawan Rudapaksa Santriwati Bujuk dan Bisikan Sesuatu, Ini Ucapan Herry ke Korbannya
Para santriwati melaporkan aksi bejat pengasuh pesantren tersebut ke KPAID Kabupaten Tasikmalaya.
Dilansir dari Kompas.tv, aksi bejat oknum ustaz tersebut dilakukan di sebuah kobong pondok pesantren yang diasuhnya.
Tercatat sudah ada 5 orang santriwati yang menjadi korban rudapaksa ustaz berinisial AS. Kini kasusnya sudah ditangani oleh KPAID Kabupaten Tasikmalaya.
Lima anak santriwati mengaku menjadi korban rudapaksa guru yang juga pengasuh pesantren. Aksi rudapaksa dilakukan saat subuh di kobong santri.
Saat korban sedang sakit dan dirawat untuk istirahat di kobong, di situlah terduga pelaku datang dengan berpura-pura memberi perhatian dan memberikan air doa kepada santriwati hingga akhirnya dilakukan rudapaksa.
Hasil invetigasi KPAI Tasikmalaya, dugaan sementara aksi bejat perbuatan pelaku kepada anak santriwati sudah berlangsung lama atau sekitar lima tahun.
Kasus ini sudah dilaporkan KPAI Kabupaten Tasikmalaya ke Polres Tasikmalaya.
Menurut data yang diterima TribunJabar.id, ada 9 santriwati yang menjadi korban rudapaksa pengasuh pesantren tersebut.
Saat ini, kasus itu sudah ditangani Polres Tasikmalaya. Pemeriksaan saksi dan pembuktikan sedang berjalan.
"Sedang kami tangani. Laporannya pada hari Kamis tanggal 7 Desember kemarin," kata Kapolres Tasikmalaya, AKBP Rimsyahtono, Jumat (10/12).
Baca juga: Lagi-lagi Terungkap, 9 Santriwati Pesantren di Tasikmalaya Dicabuli Guru Ngaji
Santriwati korban rudapaksa ini didampingi Komisi Perlindungan Anak Indonesia Darah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya.