Kasus Guru Ngaji di Bandung Cabuli 12 Santriwati Diungkap Netizen, Bukan Polisi dan Jaksa

Herry Wiryawan (36) warga Coblong Kota Bandung diduga jadi guru bejat karena setubuhi paksa santriwati di bawah umur.

Editor: Mega Nugraha
Istimewa
Herry Wiryawan, guru ngaji bejat yang rudapaksa 12 santriwati di bawah umur hingga hamil. 

"Terdakwa menjanjikan anak akan dibiayai sampai kuliah" ujarnya.

Kata PSI Kota Bandung

Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung Yoel Yosaphat minta terdakwa kasus kekerasan seksual terhadap 13 anak dibawah umur dijatuhi hukuman kebiri kimia.

"Predator harus dihukum berat karena korban cukup banyak dan merusak masa depan anak anak," ujar Yoel Yosaphat, Rabu (8/12).

Yoel yang juga ketua DPD PSI Kota Bandung sangat menyesalkan dan mengutuk terdakwa sebagai guru yang seharusnya melindungi muridnya.

Menurut Yoel, jajaran PSI Kota Bandung bukan sebagai pengacara korban tapi sebagai mendampingi santriwati para saksi karena merasa takut dengan Herry Wiryawan.

"Kasusnya sudah ditangani sejak beberapa bulan lalu dan para korban sudah memiliki pengacara jadi PSI hanya mengawal agar korban mendapat perlindungan , " ujarnya.

Yoel mengatakan saksi melapor ke PSI bulan September lalu dan PSI memiliki kepedulian terhadap saksi termasuk korban untuk mendapat perlindungan dan keadilan.

Menurut Yoel, setelah mendapatkan laporan dari orang tua saksi, tim dari PSI mendatangi orangtua korban dan ternyata mereka merasa bingung atas nasib anak anak yang jadi korban.

"Dari 13 korban, delapan anak sampai melahirkan kini berada di Garut, hanya satu korban tinggal di Kota Bandung," ujar Yoel.

Yoel yakin jumlah korban lebih dari 13 orang, makanya diminta Pemkot Bandung ikut membantu para korban.

"Usia korban 13-16 tahun kini harua mengurus bayi tanpa suami karena korban pelecehan dengan modus sekolah gratis," ujarnya.

Yoel mengaku telah mendatangi tempat tinggal dan tempat belajar para santriwati. Hasil keterangan dari para tetangga banyak kejanggalan makanya Pemkot hatus cek ke lokasi dan minta keterangan dari warga sekitar serta santriwati.

"PSI peduli dengan nasib korban, saksi dan keluarganya termasuk bayi bayi yang dilahirkan yang dimana mereka masih dibawah umur harus mempunyai masa depan," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved