Penyebab Tiga Gempa Bumi di Jabar Dalam Sepekan Terakhir menurut BMKG
Tiga gempa bumi di Jabar dicatat Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) dalam beberapa hari terakhir.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG -Tiga gempa bumi di Jabar dicatat Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) dalam beberapa hari terakhir.
Pertama pada Sabtu (4/12) dan Selasa (7/12) di sekitar Kabupaten Bandung, kemudian pada Rabu (8/12) di Kabupaten Purwakarta.
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu, mengatakan sesuai tupoksi dari Stasiun Geofisika Klas I Bandung, pihaknya terus memonitor aktivitas kegempaan khususnya di Wilayah Jabar.
Baca juga: Seluruh Pasien Covid-19 Sembuh, Sekda Sebut Kota Cirebon Sudah Zero Kasus Covid-19
"Aktivitas seismic terakhir yang tercatat oleh seismograph kami adalah adanya event pada tanggal 7 Desember, terjadi 5 kali gempa bumi di wilayah Pangalengan Kabupaten Bandung, dan 4 kali event dirasakan. Dan juga di wilayah Purwakarta tepatnya di sekitar Bendungan Jatiluhur juga termonitor adanya aktivitas kegempaan dan dirasakan," katanya melalui ponsel, Rabu (8/12).
Ia mengatakan aktivitas kegempaan di kedua wilayah tersebut disebabkan oleh sesar-sesar lokal yang ada di Jabar.
"Di mana aktivitas kegempaan di wilayah Purwakarta merupakan aktivitas dari Sesar Cirata, sedangkan aktivitas kegempaan di Pangalengan merupakan sesar Garsela," katanya.
Baca juga: Durhaka, Hutan Terlarang di Gunung Papandayan Garut Dibabat, Dampaknya Sudah Kejadian di Sukaresmi
Jadi kegempaan yang terjadi di Jabar ini, katanya diakibatkan karena aktivitas sesar lokal yang ada di Jabar dan bukan karena aktivitas vulkanik, serta tidak ada hubungannya dengan aktivitas Gunung Semeru dan Gunung Merapi.
Sebelumnya pada 4 Desember 2021 pukul 14:00:28 WIB, wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=2,9.
Episenter terletak pada koordinat 7.25 LS dan 107.60 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 26 Km Barat Daya Kabupaten Bandung pada kedalaman 3 kilometer.
Baca juga: Ancaman Jakarta Tenggelam, Masjid Wal Aldhuna Dulu Kokoh Kini Berada di Tengah Laut
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Garsela.
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di wilayah Pengalengan dan Kertasari dengan Skala Intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Kemudian Selasa (7/12) pukul 18:18:23 WIB, wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=2,8.
Episenter terletak pada koordinat 7.24 LS dan 107.64 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 11 Km Tenggara Kabupaten Bandung pada kedalaman 16 kilometer.
Baca juga: Paspampres Kaget, Tiba-tiba Ada Fenomena Alam Sebelum Jokowi ke Lokasi Letusan Gunung Semeru
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Garsela.