Seorang Polisi Diperiksa Terkait Mahasiswi Meninggal di Makam Ayah, Diduga Terkait Persoalan Asmara

Meninggalnya mahasiswi di Mojokerto merembet pada pemeriksaan seorang polisi.

Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Sugito juri kunci makam Dusun Sugihan menunjukkan lokasi mahasiswi meninggal di atas makam ayahnya, Jumat (3/12/2021). (TribunJatim/Mohammad Romadoni) 

"Ada botol masih ada isi dan sedotan plastik aromanya menyengat," jelasnya.

Kapolsek Sooko, AKP Moch. Shohibul Yakin saat dikonfirmasi membenarkan korban meninggal diduga mengakhiri hidup lantaran depresi.

Pihaknya kini menyelidiki minuman diduga berisi racun.

"Minuman di botol racun namun jenisnya apa itu yang masih kami selidiki,” bebernya.

Baca juga: Dua Korban Meninggal Kebakaran Gedung Cyber 1 Ternyata Siswa Magang, Tak Bisa Keluar dari Gedung

3. Ayah meninggal 3  bulan lalu

Makam mahasiswi NW, warga Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto yang meninggal dunia tak wajar. (surya.co.id/mohammad romadoni)
Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah korban.

Hasil visum luar petugas tidak menemukan indikasi keracunan seperti busa di bagian mulut korban.

”Tidak ada busa di mulut dan luka di tubuh korban memang keracunannya itu tidak kelihatan," pungkasnya.

Berdasarkan surat pernyataan  dari pihak keluarga yang bersangkutan terkait tidak dilakukannya autopsi terhadap jenazah korban, Kamis (2/12/2021) yang menyatakan bahwa sebelum kejadian itu NW mengalami depresi setelah ayahnya meninggal tiga bulan lalu. 

Baca juga: 100 Hari Setelah Ayahnya Meninggal, Mahasiswi Ini Menyusul, Ditemukan di Makam Orang Tercinta

4. Polisi libatkan propam

Kasatreskrim Polres Mojokerto, AKP Andaru Rahutomo mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kematian mahasiswa NW yang meninggal diduga minum racun di atas pusara ayahnya. 

Korban diduga depresi lantaran permasalahan asmara dengan mantan pacarnya yang merupakan anggota Polisi berinisial (R)

"Dari hasil penyelidikan kami dapati bahwa benar si R anggota Polres Pasuruan memiliki hubungan sebelumnya dengan korban," ungkapnya, Sabtu (4/12/2021).

Andaru menyebut pihaknya bekerjasama dengan Propam Polda Jatim terkait informasi-informasi yang beredar di media sosial tersebut.

"Nah terkait dengan informasi yang beredar kami melakukan pendalaman bekerjasama dengan Propam Polda Jatim," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved