Tembus Desa Terdampak, JQR Dirikan Dapur Umum di Lokasi Banjir Bandang Garut, Kesulitan Air Bersih
Tim JQR harus bekerja keras untuk sampai ke desa tersebut karena jalur menuju lokasi sempat terputus akibat longsoran
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Organisasi kemanusiaan yang dibentuk oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Jabar Quick Response (JQR), melakukan penanganan bencana dan penyaluran bantuan di kawasan terdampak bencana banjir bandang di Kecamatan Sukawening dan Karangtengah, Kabupaten Garut.
JQR merespon pemenuhan dapur umum di antaranya untuk pengungsi, warga, dan relawan kebencanaan di Kampung Cileles, Desa Cintamanik, Kecamatan Karangtengah. Tim JQR harus bekerja keras untuk sampai ke desa tersebut karena jalur menuju lokasi sempat terputus akibat longsoran dan jembatan penghubung desa yang roboh.
Koordinator Kanal Kebencanaan JQR Ade Fayzal Hidayat mengatakan akibat sulitnya medan ke lokasi, Desa Cintamanik belum tersentuh bantuan yang cukup. Fayzal melanjutkan, terdapat 272 jiwa yang terdampak dan 7 rumah rusak akibat banjir dan longsor pada sabtu sore hari itu.
Baca juga: DUH! Banyak Orang Datang ke Lokasi Banjir Bandang Garut Cuma untuk Selfie, Warga Sakit Hati
“Sesuai arahan Gubernur Jabar Ridwan Kamil kepada JQR untuk cepat merepons kebutuhan terdampak bencana di Kabupaten Garut,” ujar Fayzal melalui ponsel, Rabu (1/12/2021).
Fayzal menambahkan, kekuatan logistik dapur umum bisa memenuhi kebutuhan selama beberapa hari ke depan. JQR juga berkolaborasi dengan pihak donatur seperti Baznas Provinsi Jawa Barat dan JNE untuk membantu korban terdampak banjir. Untuk tenaga di lapangan JQR juga dibantu oleh relawan dari Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Garut.
“Untuk kemanusiaan, JQR terbuka berkolaborasi dengan banyak pihak, baik untuk bantuan maupun operasi lapangan,” ucapnya.
Dalam melakanakan operasi kebencanaan pihaknya melakukan pengumpulan data dan peninjauan langsung menjadi hal yang penting bagi JQR.
Seperti temuan terbaru oleh tim di lokasi, yakni tanah longsor dan krisis air bersih juga menjadi ancaman bagi warga. Pasalnya desa itu berada di daerah pegunungan yang curam dan saluran utama air bersih warga putus tertimpa longsoran.
“Air bersih juga menjadi masalah yang timbul setelah bencana banjir, kami akan upayakan untuk bantuan, untuk sementara saat ini telah kami kordinasikan dengan BPBD, PDAM dan PUPR,” tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meninjau sekaligus menyalurkan bantuan berupa sembako dan perlengkapan domestik kepada warga Kabupaten Garut yang terdampak bencana banjir bandang, Minggu (28/11/2021).
Peninjauan dilakukan untuk memastikan kebutuhan warga terdampak banjir terpenuhi dan penanganan berjalan optimal.
Baca juga: Mensos Kunjungi Daerah Terdampak Banjir Bandang Garut, Bu Risma Akan Bangun Lumbung Sosial
"Saya ke sini ditugaskan Pak Gubernur, menunjukkan bahwa pemerintah provinsi respons terhadap situasi dan kondisi masyarakatn Setelah saya melihat ke sini, memang air sudah surut, sebelumnya ramai di media sosial air begitu besar, tinggi, dan banyak rumah terendam. Alhamdulillah sekarang sudah surut," imbuhnya.
Pak Uu mengatakan, Pemda Provinsi Jabar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, Pemda Kabupaten Garut, TNI, Polri, dan relawan, bersama-sama melakukan sejumlah upaya tanggap darurat, seperti pengerukan sungai dan selokan.
Selain itu, Pak Uu pun menuturkan bahwa pihaknya akan segera mengupayakan perbaikan jembatan yang putus akibat banjir bandang. Hal itu dilakukan supaya masyarakat dapat beraktivitas kembali.
Adapun sebanyak 307 rumah terdampak, terdiri dari sekitar 190- an rumah di Kecamatan Karangtengah dan Sukawening kurang lebih sebanyak 112 rumah.