Ini Bahaya Air Keras yang Bikin Perempuan Asal Cianjur Meninggal Dunia Setelah Disiram Suami
Banyak kasus kejahatan yang berkaitan dengan air keras. Dulu, ada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Dia menjelaskan, asam klorida yang sangat pekat atau memiliki kepekatan maksimum 37 persen.
"Nah, air keras yang sangat pekat seperti ini biasanya berasap. Untuk mengurangi kadarnya bisa diencerkan (dengan menambah air) sehingga kandungannya menjadi 10 persen," kata Chairil.
Semakin encer kandungan asam klorida dalam air maka semakin berkurang reaksinya.
Air keras ini pun tidak bisa dipakai sembarangan.
Selain digunakan untuk membantu melarutkan logam, air keras hanya digunakan di laboratorium.
"Air keras ini tidak untuk kegiatan sehari-hari atau kegiatan rumah tangga," ucapnya.
Dikutip dari laporan US Environmental Protection Agency (EPA), asam klorida juga digunakan dalam produksi klorida, pupuk, pewarna, tekstil, dan industri karet.
Bahaya air keras
Kendati memiliki segudang manfaat, asam klorida bersifat korosif terhadap mata, kulit, dan selaput lendir.
Kata korosif berasal dari kata dalam bahasa Latin corrodere, yang berarti "menggerogoti", maksudnya bahwa zat ini mampu "menggerogoti" daging atau bahan lain.
Bahaya air keras terjadi jika air keras mengenai kulit, terhirup, tertelan, atau kontak pada mata.
Saat air keras seperti asam sulfat, asam klorida, atau air raksa, disiramkan ke kulit, hasilnya akan mengerikan.
Larutan tersebut akan membuat luka bakar parah, ulserasi, jaringan parut, hingga jaringan kulit meleleh sehingga putihnya tulang terlihat.
Jika lukanya cukup dalam, terkadang kulit pun bisa hancur.
Bila bagian mata yang terkena, efeknya adalah luka bakar, mata bengkak, nyeri, dan penglihatan kabur.