Cerita di Balik Jaket Jokowi di Sirkuit Mandalika: Mau Dikasih Gratis, Tapi Presiden Enggak Mau
Presiden RI Joko Widodo memakai jaket hitam dari Rabbit & Wheels saat menjajal Sirkuit Mandalika Nusa Tenggara Barat, pada Jumat (12/11/2021) lalu.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Presiden RI Joko Widodo memakai jaket hitam dari Rabbit & Wheels saat menjajal Sirkuit Mandalika Nusa Tenggara Barat, pada Jumat (12/11/2021) lalu.
Pemilik usaha Rabbit & Wheels, Irvan Octria tidak menyangka, produk jaket motornya viral setelah digunakan oleh Jokowi, sapaan akrab Presiden RI Joko Widodo.
Ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Irvan mengungkapkan rasa bangga dan bahagianya ketika produk Rabbit & Wheels digunakan oleh Jokowi.
"Saya lebih dari kaget, merinding, nggak nyangka banget. Bahkan saya pantengin berita jam 7 pagi, bener nggak ya dipakai, dan ternyata bener saja ramai," ujar Irvan, Senin (15/11/2021).
Baca juga: Polda Jabar Ungkap Hal Penting Kenapa Kasus Subang Belum Terungkap Meski Sudah Ada Titik Terang
Melihat jaket series midnight berwarna hitam dengan garis putih digunakan, Irvan mengaku langsung sujud syukur dan tim pun menangis bahagia.
"Temen-temen juga bangga yang sudah lama pakai produk kita, sekarang jadi diketahui banyak orang," ujar Irvan.
Produk lokal yang awalnya telah berdiri sejak 2017 ini akhirnya lebih luas dikenal setelah digunakan oleh orang nomer 1 di Indonesia.
Sebelumnya, Irvan tidak tahu jika jaketnya akan digunakan oleh Jokowi.
"Awalnya ada yang ngontak perlu jaket, tapi nggak tahu buat Presiden. Baru dikasih tahu pas harinya sudah dekat, kita kaget banget," ungkapnya.
Mendengar kabar tersebut, Irvan pun langsung mempersiapkan dengan matang dan bertanya apakah harus dibuat spesial.
"Tapi mereka nggak minta spesial, katanya kaya gitu aja sama kaya masyarakat lain," ucapnya.
Dalam proses pembayaran, Irvan pun menyebutkan sebelumnya ingin memberikan secara gratis kepada Jokowi.
Tetapi, Jokowi tidak mau dan tetap membayar seperti orang yang berbelanja pada umumnya.

"Kita bilang gratis aja, tapi (Presiden) nggak mau, katanya bayar untuk dukung pergerakan UMKM," ujarnya.