Hari Listrik Nasional, PLN UID Jawa Barat Akuisisi 69,9 MVA Listrik Captive Power
Tawaran PLN untuk memberikan tarif listrik yang lebih murah pun langsung disambut positif oleh manajemen PT Nikawa Textile Industry
Hari Listrik Nasional, PLN UID Jawa Barat Akuisisi 69,9 MVA Listrik Captive Power Milik 3 Industri Tekstil
PLN UID Jawa Barat resmi mengambil alih pasokan listrik untuk PT Indorama Synthetics sebesar 32 MW, PT Indorama Polychem sebesar 30 MW, dan PT Nikawa Textile Industry sebesar 7,9 MW.
TRIBUNJABAR.ID Bertepatan dengan peringatan Hari Listrik Nasional yang ke 76, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat menandatangani kerjasama Program Pemberian Insentif Diskon Tarif Listrik dengan 3 perusahaan tekstil besar di Indonesia. PT Nikawa Textile Industry yang berlokasi di Karawang, kini resmi menghentikan operasional pembangkit listrik miliknya, dan secara total beralih menggunakan listrik PLN. Begitu pula dengan PT Indorama Synthetics dan PT Indorama Polychem di Purwakarta. Selanjutnya ketiga pelanggan tersebut akan menikmati listrik dari sistem jaringan PLN dengan tarif diskon yang lebih murah dibandingkan dengan biaya produksi listrik dari pembangkit mereka.
Beralih ke PLN, PT Nikawa Textile Industry Hemat Biaya Listrik
PT Nikawa Textile Industry merupakan perusahaan tekstil asal Jepang yang menjadi pelanggan PLN Karawang dengan daya 10.380 kVA. Selain berlangganan PLN, selama ini PT Nikawa Textile Industry juga mengandalkan pembangkit listrik PLTU nya yang berkapasitas 7,9 MVA. Namun dengan naiknya harga batu bara beberapa waktu terakhir, serta menurunnya permintaan pasar akan produk tekstil, membuat harga produksi listriknya tidak kompetitif lagi.
Tawaran PLN untuk memberikan tarif listrik yang lebih murah pun langsung disambut positif oleh manajemen PT Nikawa Textile Industry. Berdasarkan catatan PLN UID Jawa Barat, dengan menyetop pembangkitnya dan beralih menggunakan listrik PLN sepenuhnya maka PT Nikawa Textile Industry akan menghemat pengeluaran listriknya.
Dalam penandatanganan yang berlangsung pada Rabu, 27 Oktober 2021 Direktur PT Nikawa Textile Industry, Jarod Ruwanto menyampaikan terimakasihnya kepada PLN yang dengan sigap memberikan dukungan, serta percepatan terlaksananya program kerjasama ini. Jarod berharap ke depan layanan PLN akan semakin baik, karena energi listrik yang handal dan ekonomis sangat penting bagi industri tekstil. “Saya harap perusahaan lain di Kawasan Industri Mitra dan di Karawang pada umumnya dapat mengikuti program ini”, ungkap Jarod.
Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN UID Jawa Barat, Rino Gumpar Hutasoit menyampaikan bahwa program ini diluncurkan PLN untuk bisa membantu pelaku industri keluar dari masalah yang saat ini dialami yaitu kelesuan pasar dan tingginya biaya produksi. Lebih lanjut Rino menjelaskan bahwa program ini adalah bentuk kolaborasi di mana PLN ingin memadatkan reserve margin (cadangan daya pembangkit) sekaligus membantu pelaku industri dan bisnis pemilik captive power yang ingin menghemat biaya listriknya. “Sebetulnya kolaborasi ini tidak hanya menguntungkan salah satu pihak, tapi juga harus menguntungkan pihak lain”, tegas Rino.
Menurut Rino saat ini di Jawa Barat PLN kelebihan pasokan sebesar 8.000 MW. Sementara beban yang ada hanya 9.000 MW. “Artinya reserve margin PLN sebesar 45%, sedangkan persyaratan reserve margin hanya 20%. Kami masih sangat membutuhkan pelanggan-pelanggan yang saat ini menggunakan genset atau pembangkit listrik mandiri agar beralih ke PLN dengan perhitungan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak”, papar Rino.
Rino berharap ke depan produksi PT Nikawa Textile Industry bisa meningkat lagi, dan dengan pandemic yang berangsur membaik, pasar pun bisa menggeliat kembali. “Dengan daya yang semakin besar dan efisiensi biaya listrik ini, mudah-mudahan sanggup membantu Nikawatex untuk bisa berproduksi lebih lincah dalam memasarkan produk baik di pasar global maupun domestik, sehingga bisa pulih, dan produksinya melebihi tahun 2019 saat belum pandemi”, jelas Rino.
Kerjasama dengan PLN, PT Indorama Synthetics dan PT Indorama Polychem Lebih Efisien
Sementara itu, PT Indorama Synthetics dan PT Indorama Polychem yang berlangganan PLN dengan daya 32 MVA dan 30 MVA juga mengalihkan sumber listriknya ke listrik PLN. Acara penandatanganan Berita Acara Insentif Captive dilakukan oleh Presiden Direktur PT Indorama Polychem Saurabh Mishra, dan Presiden Direktur PT Indorama Synthetics Vishnu Swaroop Baldwa, dengan General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jabar Agung Nugraha melalui virtual meeting, serta disaksikan oleh Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril.
Menurut Bob, melalui kerja sama ini PLN dapat menjalankan kewajiban untuk memenuhi listrik yang andal tanpa henti sehingga PT Indorama Polychem dan PT Indorama Synthetics dapat fokus pada bisnis yang lebih produktif. Sementara bagi PT Indorama Polychem dan PT Indorama Synthetics, dengan adanya akuisisi ini potensi efisiensi biaya yang didapatkan Indorama menjadi lebih besar, sehingga dapat mengoptimalkan produktivitas. "Kami berharap kerja sama yang baik ini juga memberikan hasil yang baik. Semoga kerja sama ini menjadi langkah awal untuk kerja sama lain yang akan terjalin ke depannya antara PLN dengan Indorama," imbuh Bob.
Agung Nugraha menambahkan “Kami optimistis bahwa PLN UID Jawa Barat mampu memenuhi seluruh kebutuhan listrik yang handal untuk PT Indorama Synthetics dan PT Indorama Polychem. Terlebih kondisi cadangan operasi PLN saat ini sangat cukup untuk memasok listrik jika pelanggan ingin melakukan penambahan daya hingga 200% dari kapasitas terpasang”.
Di sisi lain Saurabh Mishra mengaku senang dapat kembali melanjutkan kerja sama dengan PLN. Terlebih jalinan kerja sama Indorama dan PLN sudah berlangsung selama puluhan tahun, sejak pabrik Purwakarta di Jatiluhur berdiri. Saurabh menyebutkan, sesuai dengan arahan presiden, kegiatan ekspor yang dilakukan oleh Indorama akan mendapatkan prioritas. Oleh karena itu, perusahaannya berencana untuk terus meningkatkan investasinya di Indonesia.
"Investasi kami di Indonesia akan selalu bertambah. Pabrik manufaktur kami selalu butuh listrik dan kami senang sekali kerja sama dengan PLN, karena tim dari PLN sangat kooperatif," sebut Surabh. Vishnu Swaroop Baldwa menambahkan, Indonesia merupakan negara yang penting bagi Indorama. Sebagai informasi, pabrik pertama Indorama yang pertama berdiri di Indonesia tahun 1975. "Kami sangat cinta dengan Indonesia. Berawal dari Indonesia, sekarang Indorama sudah menjadi salah satu yang terbesar di dunia, dengan lebih dari 150 kompleks produksi di 38 negara dengan total investasi lebih dari USD 35 miliar," kata Vishnu.
Berdasarkan halaman resmi PLN, pelanggan juga dapat memperoleh listrik hijau melalui program Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN. REC adalah salah satu inovasi produk hijau PLN untuk mempermudah pelanggan dalam pembelian serta mendapatkan pengakuan atas penggunaan energi terbarukan yang sudah ada di Indonesia.
Melalui REC, PLN menghadirkan opsi pengadaan lain bagi pelanggan untuk pemenuhan target penggunaan energi terbarukan yang transparan dan diakui secara internasional. Sehingga pelanggan tidak perlu risau untuk bisa mengekspor hasil produksinya ke negara-negara tertentu yang sudah mensyaratkan hal ini.
Untuk mengikuti Program Pemberian Insentif Diskon Tarif Listrik atau Program REC, pelanggan dapat mendaftar ke kantor PLN terdekat. Selanjutnya, PLN akan segera memprosesnya.
