Agropreneur, Peluang Bagi Milenial di Tengah Pandemi Covid-19, Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Konsep agropreneur ini bisa menjadi peluang termasuk bagi milenial atau kaum muda di tengah pandemi Covid-19
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Memasuki tahun 2021, ekonomi Indonesia pada kuartal 1 mengalami pertumbuhan yang signifikan, meski masih terjadi kontraksi. Dari sisi lapangan usaha, 64,13% ekonomi Indonesia berasal dari sektor pertanian, industri, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan.
Dari kelima sektor tersebut, hanya sektor pertanian yang masih mengalami laju pertumbuhan positif sebesar 2,15% (yoy).
Dikutip dari siaran pers Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, data mencatat, sektor pertanian tetap tangguh selama pandemi Covid-19 dengan kontribusi nilai ekspor mencapai USD 0,4 miliar atau 3% dari total ekspor Indonesia.
Baca juga: Mentan RI Sebut Sektor Pertanian Tumbuh 2,7 Persen Selama Pandemi Covid-19, Jadi Sektor Menjanjikan
Ekspor sektor pertanian mengalami kenaikan signifikan di masa pandemi Covid-19 dengan kenaikan 16,2% (YoY) dan 20,8% (MtM).
"Pemerintah berkomitmen untuk menguatkan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani/nelayan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Untuk itu, katanya, program-program di sektor pertanian juga terus dijalankan untuk penguatan ketahanan pangan.
Turut mendukung upaya pemerintah dalam penguatan ketahanan pangan, Askar Kauny bekerja sama dengan Yayasan Desa Hijau Sejahtera (Yayasan SAHIRA) dan Institut Pertanian Bogor melakukan peletakan batu pertama (Ground Breaking) pembangunan Pesantren Pemuda Al Hikmah yang berkonsep agropreneur serta Masjid Al Hikmah Sahira.
Baca juga: PT Agro Jabar Gandeng PT Pindad Untuk Kembangkan Pertanian Jabar
Konsep agropreneur ini bisa menjadi peluang termasuk bagi milenial atau kaum muda di tengah pandemi Covid-19 seperti ini karena sektor pertanian menjadi sektor yang bisa bertahan disaat pandemi seperti ini.
Tak hanya itu, hasil pertanian juga bisa mendukung ketahanan pangan nasional.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi, Wakil Rektor bidang Internasionalisasi, Kerjasama dan Hubungan Alumni IPB, Prof Dodik Ridho Nurrochmat serta Pembina Yayasan Askar Kauny Ustadz Bobby Herwibowo, Rabu (27/10/2021).

Ustadz Bobby mengatakan, konsep Pesantren Al Hikmah yang berbasis Agropreneur diharapkan bisa meningkatkan produktivitas santri baik, mendukung ketahanan pangan berbasis teknologi, kewirausahaan, ekowisata dan energi terbarukan.
Baca juga: Dorong Pembangunan Jabar Selatan Melalui Pengembangan Pertanian
“Insyaallah di atas tanah 2 hektare dari total 15 hektare tanah wakaf ini kami akan membangun bagaimana anak-anak muda yang sudah hafizh, bertakwa, rajin ibadah, saleh, sekaligus kita berikan skill agropreneur,” ujar Ustadz Bobby
Pesantren Pemuda Al Hikmah berlokasi di Desa Cisampih – Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.
Tempat tersebut sangat cocok bagi pengembangan agropreneur yang menjadi keunggulan masyarakat Indonesia.
"Tanah di Subang dan Jawa Barat umumnya menurut informasi dari Gubernur Jawa Barat termasuk salah satu tanah paling subur di dunia. Jadi kita harapkan santri juga berkontribusi terhadap program ketahanan pangan nasional. Dimulai dari sini," ujar Ustadz Bobby.
Baca juga: Kisah Pangeran Soeria Atmadja Bangun Sekolah Pertanian di Tanjungsari Sumedang, Rela Hibahkan Tanah