Minta Tanggung Jawab PNS yang Buat Ia Hamil, Ibu Muda di Pangandaran Datangi Kantor Dinas Pertanian

Ibu muda di Pangandaran ini mencari keadilan. Ia mendatangi kantor Dinas Pertanian untuk meminta tanggung jawab PNS yang membuatnya hamil.

Penulis: Padna | Editor: taufik ismail
Tribunjabar.id/Padna
Perempuan di Pangandaran meminta pertanggungjawaban seorang PNS yang telah menghamilinya. 

"Enggak tahu katanya tetep enggak boleh ketemu ayahnya," ucapnya.

Diketahui sebelumnya, karena perselingkuhannya dengan seorang PNS, kini RN hamil berusia dua bulan dan bercerai dengan suaminya.

RN saat ini menyesali perbuatannya, karena selain rumah tangganya hancur dia juga harus menanggung beban hasil selingkuhannya.

Dan kini, RN meminta pertanggungjawaban K.

"Saya ingin dia tanggung jawab karena selain saya sudah tidak bekerja dan bercerai dengan suami, saya harus merawat anak dari mantan suami yang masih sekolah dan harus merawat bayi yang di kandung hasil berhubungan dengannya," ujar RN saat menghubungi Tribunjabar.id melalui selulernya, Rabu (27/10/2021) pagi.

Dia mengaku sebagai tulang punggung keluarganya.

"Karena tidak punya suami, saya harus ngasih nafkah kepada anak karena anak kan ikut sama saya," katanya.

"Sedangkan dulu, karena dia (K) saya habis-habisan sampai menjual tanah tanpa sepengetahuan orang tua saya untuk menolongnya," ucapnya.

Dia mengatakan, suaminya pernah memergokinya berduaan dengan K pada bulan puasa 2021. Saat itu, RN memilih membela K.

"Saya belain dia supaya tidak ketahuan dan tidak tercemar nama baiknya. Tapi timbal baliknya mana? Saya sudah ceraikan suami karena katanya mau tanggung jawab. Tapi boro-boro, yang ada sampai saya hamil berusia sembilan minggu ini, (malah) ditelantarkan," ucapnya.

RN mengaku sudah tak berkomunikasi dengan K sejak mendapat teror istri selingkuhannya itu.

"Tidak ada (komunikasi). Mendingan kalau saya masih kerja. Minimal, ya ada penghasilan untuk anak dan bayi yang saya kandung," ucap RN.

"Tapi ini gimana, jabang bayi ini siapa yang mau bertanggung jawab dan merawatnya sampai besar? Dulu, saat saya coba tanya apakah jabang bayi ini mau digugurin (aborsi) atau tidak, malah jawabannya, 'ya, silakan'. Saya tidak mau apa-apa, saya hanya ingin dia bertanggung jawab," ucapnya.

Baca juga: Pengakuan Tulus Pelakor di Pangandaran, Pengorbanan Sia-sia Ceraikan Suami sampai Pekerjaan

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved