Atalia Ridwan Kamil Datangi TKP 11 Pelajar di Ciamis Mati Tenggelam dan Kunjungi Keluarga Korban

Ketua Kwarda Jabar Atalia Ridwan Kamil menyambangi lokasi kejadian 11 pelajar mati tenggelam di Sungai Cileueur Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis

Penulis: Andri M Dani | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar / Andri M Dani
Tim Inafis Polres Ciamis di lokasi 11 pelajar di Ciamis mati tenggelam untuk olah TKP, Sabtu (16/10/2021) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani

TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Ketua Kwarda Jabar Atalia Ridwan Kamil menyambangi lokasi kejadian 11 pelajar mati tenggelam di Sungai Cileueur Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis, Sabtu (16/10/2021).

Pada kesempatan tersebut Atalia Ridwan Kamil didampingi Bupati Ciamis Herdiat Sunarya Wabup Ciamis Yana D Putra dan Sekda H Tatang serta sejumlah kepala dinas.

Setelah meninjau lokasi kejadian, Atalia berkunjung dan bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Cijantung.

Usai salat Maghrib, Atalia dan rombongan melanjutkan perjalanan, takziah ke rumah duka di Lingkungan Karang Ciamis  ke rumah korban bernama Chandra serta Dusun Desa Kulon Cimari, kediaman korban bernama Khansa.

Kepada para wartawan, Atalia menyebut tragedi 11 pelajar MTS Harapan Baru yang sedang susur sungai tersebut menjadi duka dan kesedihan yang  mendalam.

Baca juga: Kasus Pelajar di Ciamis Mati Tenggelam, Polisi Olah TKP dan Periksa Saksi, Cari Dugaan Tindak Pidana

Tidak hanya pada keluarga, pihak sekolah dan masyarakat.

"Tapi kami di Kwarda Jabar juga berduka. Mudah-mudahan almarhum dan almarhumah, menjadi anak-anak yang ahli surga,” ungkap Atalia.

Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menyebutkan kejadian 11 pelajar mati tenggelam merupakan musibah besar bagi masyarakat Ciamis. Dan jangan sampai terulang kembali.

Polisi Mulai Periksa Saksi

Polres Ciamis mulai bekerja menyelidiki dugaan tindak pidana di balik 11 pelajar MTS Harapan Baru Ciamis mati tenggelam di Sungai Cileueur pada Jumat (15/10/2021).

Pada Sabtu (16/10/2021), polisi mulai melakukan olah TKP di lokasi kejadian melibatkan tim Inafis Polres Ciamis. Kehadiran polisi di lokasi kejadian  sempat menjadi perhatian masyarakat.

Bahkan petugas inafis yang  berenang langsung di lokasi kejadian untuk mengecek ke dalam lokasi Leuwi Ili. Sehari setelah kejadian, selain melakukan olah TKP, polisi juga sudah memeriksa 4 saksi untuk dimintai keterangan. Mereka adalah warga yang sedang memancing di lokasi kejadian saat kejadian.

“Ada 4 orang saksi yang sudah dimintai keterangan,” ujar Kapolres Ciamis AKBP Wahyu Broto Narsono Adhi kepada di Mapolres Ciamis, Sabtu (16/10/2021) sore.

Baca juga: Keluarga Korban Susur Sungai di Ciamis Minta Pertanggungjawaban Sekolah, Kok Bisa Sampai Teledor

Ke-4 saksi yang sudah dimintai keterangan itu adalah warga yang berada di lokasi leuwi saat kejadian Jumat (15/10) sore tersebut.

Sementara dari pihak sekolah menurut Kapolres AKBP Wahyu Broto Narsono Adhi  belum dimintai keterangan.

“Pihak sekolah belum dimintai keterangan. Masih berduka. Penanganan kasus ini masih dalam proses,” katanya.

Dari informasi sementara yang diperoleh, katanya kegiatan susur sungai tersebut diikuti oleh 150 orang siswa/siswi MTs Harapan Baru berikut guru pembimbingnya.

Baca juga: Keluarga Korban Susur Sungai di Ciamis Minta Pertanggungjawaban Sekolah, Kok Bisa Sampai Teledor

Sekira pukul 14.30 rombongan pelajar tersebut mulai menyebrangi Sungai Cileueur blok Leuwi Ili. Mereka Menyeberang dari arah barat menuju timur di alur sungai dengan ke dalaman sekitar 60 cm.

Penyeberangan dilakukan beruntun dengan saling berpegang tangan. Lebar sungai yang sedang diseberangi tersebut sekitar 20 meter.

Meski alur sungai yang diseberangi arusnya kecil dan tenang serta dangkal hanya dengan kedalaman 60 cm, namun diperkirakan saat berenang tersebut ada peserta yang tergelincir, terpleset sehingga menarik siswa lainnya.

“Sesuai dengan namanya Cileueur, di sungai tersebut banyak ditemukan batu yang licin. Ketika terinjak, bisa membuat terpeleset. Dinamakan Leuwi Ili karena dulu katanya ada warga yang bernama Ili, meninggal tenggelam di leuwi tersebut” jelasnya.

Siswa yang terpleset tersebut hanyut dalam pusaran air sehingga tenggelam di palung sungai dengan ke dalaman mencapai 2 meter.  Diduga panik dan kemudian sejumlah rekannya yang lain terseret atau ikut teseret saat berupaya menolong. Ada 11 orang korban meninggal,  2 orang berhasil diselamatkan dalam kondisi kritis.

“Ke-11 korban meninggal ditemukan di palung sungai dengan kedalaman 2 meter tersebut,” ujar AKBP Wahyu Broto Narsono Adhi yang akrab dipanggil Soni tersebut.

AKBP Wahyu Broto Narsono Adhi belum bisa memastikan apakah kejadian tersebut akibat adanya kelalaian atau apakah karena ada SOP yang tidak dipatuhi. Atau malah tidak punya SOP sama sekali.

“Masalahnya kan masih dalam proses, jadi belum bisa disimpulkan penyebabnya,” katanya.

Menyusul kejadian yang menimpa 11 siswa MTs Harapan Baru di Leuwi Ili saat kegiatan susur sungai tersebut katanya diharapkan bila mengkaji kembali kegiatan serupa.

Setidaknya melaporkan kegiatan ke petugas atau satgas setempat. Mengingat saat ini masih dalam masa pandemi, PPKM Level 3.\
 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved