Konten Mistis di Youtube Terkait Kasus Subang, Kuasa Hukum Yosef akan Lakukan Ini: Itu Berbahaya!
Kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Kabupaten Subang, Jawa Barat, masih terus menjadi bahan perbincangan publik sampai dengan saat ini.
Penulis: Dwiky Maulana Vellayati | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Kabupaten Subang, Jawa Barat, masih terus menjadi bahan perbincangan publik sampai dengan saat ini.
Di dunia maya bahkan, banyak konten Youtuber yang terus menyajikan kasus perampasan nyawa tersebut.
Konten-konten itu seperti turut mengomentari kasus tersebut hingga konten mistis.
Menanggapi hal tersebut, tim kuasa hukum Yosef (55), salah satu saksi yang sedari awal terus menjadi sorotan publik, menilai bahwa konten mistis tidak edukatif.
"Konten-konten mistis itu sebetulnya berbahaya. Kami ingin sampaikan, dalam masalah ini, juga ada edukatifnya lah, jangan kemudian konten-konten mistis dihubung-hubungkan dengan perkara yang sedang berjalan," ucap Rohman Hidayat, salah satu kuasa hukum Yosef, di Subang, Kamis (14/10/2021).
Rohman mengatakan, mereka sudah sepenuhnya memercayakan perkara yang sedang ditangani kepada pihak kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut.
"Saya tentunya sangat apresiasi pihak kepolisian yang sejauh ini masih fokus pada petunjuk-petunjuk yang ada di kepolisian, tidak terpengaruh oleh isi konten-konten tersebut, apalagi konten mistis sangat merugikan klien kami," katanya.
Kasus dari perampasan nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) memang menjadi sorotan publik.
Pasalnya, kedua korban merupakan ibu dan anak yang ditemukan tewas secara mengenaskan di dalam bagasi mobil mewah jenis Alphard milik korban.
Sampai dengan hari ke-57, pihak kepolisian masih terus berupaya untuk mengungkap misteri kematian Tuti dan Amalia.
Kabar terbaru, pihak kepolisian saat ini sudah memintai keterangan dari 54 saksi.
Di sisi lain, kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang yang belum terungkap berdampak terhadap yayasan milik Yosef, suami dan ayah korban.
Rohman Hidayat mengatakan, sejak adanya kasus ini yayasan milik keluarga itu mengalami hambatan, terutama saat akan melakukan persiapan pembelajaran tatap muka (PTM).
Dikatakan Rohman, yayasan sebenarnya tidak terkait apa pun dengan peristiwa perampasan nyawa yang menimpa Tuti dan Amalia sekitar dua bulan lalu.