7 FAKTA Penusukan oleh Pria Diduga ODGJ di KBB, Senjata Disembunyikan di Jaket, Paha Ditembak Polisi

Penusukan yang dilakukan oleh seorang ODGJ itu menyebabkan korban Ajeng Ruhiat (56) meninggal dunia, sedangkan dua orang lainnya luka para

Istimewa/ Capture Video
Warga saat mengamankan warga yang diduga ODGJ setelah melakukan penusukan. 

Pantauan Tribun Jabar, Selasa (12/10/2021), tetangga silih berganti datang ke rumah duka untuk menyampaikan rasa bela sungkawa kepada istri korban yakni Titin Sutinah (44) yang saat itu masih belum bisa menahan tangisnya.

Titin mengatakan, sebelum kejadian penusukan itu suaminya sedang berada di rumah tetangganya, sehingga dia belum sempat berkomunikasi dengan suaminya hingga Ajeng dinyatakan meninggal dunia.

"Kata tetangga mah dia bilang mau menolong, kasian si RW takut ditusuk, setelah itu saya gak tahu lagi," ujar Titin saat ditemui di kediamannya, Selasa (12/10/2021).

Selain Ajeng, penusukan itu juga menyebabkan Ian (40) dan Ujang Sumarna yang merupakan ketua RW setempat mengalami luka parah dan hingga saat ini harus mendapat perawatan di rumah sakit.

"Saya belum sempat ngobrol sama suami karena enggak pulang ke rumah. Jadi, pulang kerja langsung ke rumah RW, kemudian ke bawah (TKP). Saya tahu suami ditusuk ada yang datang kesini," katanya.

7. Pelaku suka Melamun dan Asah Pisau Untuk Potong Rumput

Kakak pelaku penusukan itu, Dani (30) mengatakan, keseharian pelaku selama ini sebetulnya tidak pernah ke luar rumah karena merasa malu dan minder jika bertemu dengan tetangganya.

"Jarang keluar dan gak mau ke luar, paling hanya melamun," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (12/10/2021).

Sementara saat disinggung bahwa adiknya itu suka mengasah pisau, Dani membenarkan, tetapi hal tersebut dilakukan adiknya hanya untuk memotong rumput yang ada di sekitar rumahnya.

"Iya, paling buat itu (motong) rumput-rumput itu, suka dibersihin gitu," kata Dani.

Sebelum kondisinya seperti saat ini, Dani mengatakan, bahwa adiknya itu biasa bergaul dengan anak muda pada umumnya, suka tidak pulang ke rumah selama dua sampai tiga hari.

"Dulu pernah dibawa ke pesantren di daerah Lembang untuk pengobatan," ucapnya

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved