7 FAKTA Penusukan oleh Pria Diduga ODGJ di KBB, Senjata Disembunyikan di Jaket, Paha Ditembak Polisi

Penusukan yang dilakukan oleh seorang ODGJ itu menyebabkan korban Ajeng Ruhiat (56) meninggal dunia, sedangkan dua orang lainnya luka para

Istimewa/ Capture Video
Warga saat mengamankan warga yang diduga ODGJ setelah melakukan penusukan. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Seorang pria yang diduga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mengamuk hingga menusuk tiga orang warga di Kampung Ciwaruga, RT 03/05, Desa Ciwaruga, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Senin (11/10/2021).

Penusukan yang dilakukan oleh pelaku berinisial A (28) itu menyebabkan korban Ajeng Ruhiat (56) meninggal dunia, sedangkan dua orang lainnya, yakni Ujang Sumarna (43), dan Ian (40) mengalami luka parah hingga harus mendapat perawatan di rumah sakit.

Berikut fakta-fakta terkait kejadian tersebut :

1. Penusukan terjadi saat pelaku akan dibawa berobat ke Subang

Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan mengatakan, kejadian penusukan tersebut bermula saat pelaku akan dibawa oleh keluarganya untuk dibawa berobat ke daerah Kabupaten Subang untuk mengobati dugaan gangguan jiwanya.

Baca juga: Ada Ribuan ODGJ yang Seharusnya Dirawat, namun Fasilitas Masih Terbatas

"Saat mau berangkat dia (pelaku) berontak dan tidak mau diajak berobat. Akhirnya dia membawa senjata tajam, kemudian ditusukan kepada tiga orang tetangga dan keluarganya," ujar Imron saat ditemui di Mapolres Cimahi, Selasa (12/10/2021).

Imron memastikan, dari tiga orang yang menjadi korban penusukan itu, satu orang di antaranya meninggal dunia, sedangkan untuk pelaku langsung diamankan oleh masyarakat dibantu aparat kepolisian dari Polsek Cisarua.

"Dari tiga orang yang ditusuk itu, satu meninggal dunia. Kemudian untuk pelaku yang diduga gangguan jiwa ini, langsung diamankan oleh masyarakat dan anggota Polsek Cisarua," katanya.

2. Pelaku diobservasi di RSJ Cisarua

Sementara untuk memastikan, pelaku ini mengalami gangguan jiwa, pihaknya langsung membawanya ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua untuk dilakukan observasi terkait kondisi kejiwaan dari pelaku tersebut.

"Sementara masih diobservasi, masih diawasi di rumah sakit gangguan kejiwaan yang ada di Cisarua," ucap Imron.

Imron mengatakan, upaya observasi itu dilakukan untuk menentukan proses hukum selanjutnya bagi pelaku karena orang yang mengalami gangguan jiwa tidak bisa dilakukan proses hukum.

"Jadi, kita masih menunggu hasil observasi dan pengobatan yang dilaksanakan di rumah sakit tersebut," katanya.

3. Senjata tajam disembunyikan di dalam jaket

Seorang saksi mata sekaligus keluarga korban, Idham Hasri mengatakan, saat kejadian pelaku memasukan tangannya ke dalam jaket sambil membawa pisau, sehingga warga tidak mengetahui bahwa pelaku ini membawa senjata tajam hingga akhirnya secara tiba-tiba mengeluarkan pisau dan langsung menusukan pisau ke korban Sumarna yang merupakan ketua RW setempat.

Baca juga: ODGJ di KBB Mengamuk Saat Dibawa Berobat, Tusuk Kakak, Tetangga, dan Ketua RW, Satu Korban Meninggal

Pertamanya, kata Idham, pelaku menghujamkan pisau yang dikeluarkan dari saku jaketnya ke bagian perut korban, hingga akhirnya korban merasa kesakitan sambil memegang bagian perutnya yang berdarah-darah.

"Lalu saya dan warga lainnya bawa korban ke ambulans karena ambulan sudah standby untuk bawa pelaku berobat ke Subang," kata Idham.

Ia mengatakan, aksi pelaku tak berhenti di situ, amukannya semakin brutal hingga kemudian pelaku ini menyerang korban bernama Ian yang tak lain merupakan kakaknya hingga ambruk setelah bagian dadanya ditusuk pelaku.

4. Korban meninggal mengalami luka 5 tusukan

Terakhir pelaku menyerang korban Ajeng Ruhiyat, yang saat itu baru datang dan tak mengetahui jika A sudah menusuk dua orang warga.

"Jadi almarhum ini tiba-tiba datang tanpa tahu kondisi sebelumnya. Dia berdiri di depan saya yang sedang waspada, akhirnya si pelaku menyerang almarhum," ucapnya.

Tusukan yang dilayangkan kepada korban terakhir ini, kata Idham, lebih parah dari dua korban sebelumnya. Kemudian korban terakhir ini dibawa ke rumah sakit, tapi kemudian pihak keluarga menerima kabar, bahwa korban sudah meninggal dunia.

"Korban meninggal dunia, pas diperiksa disini (rumah) ternyata ada 5 tusukan," kata Idham.

5. Sempat terjadi kejar-kejaran dan pelaku ditembak polisi

Idham mengatakan, setelah kejadian ini sempat terjadi kejar-kejaran antara warga dengan pelaku yang saat itu melarikan diri. Namun, pelaku berhasil diamankan setelah dihujam timah panas pada bagian pahanya oleh aparat kepolisian.

Sementara korban Ajeng Ruhiyat langsung dimakamkan tak berselang lama setelah dinyatakan meninggal. Sementara dua korban lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit dan segera dioperasi.

Baca juga: ODGJ Tusuk Warga Hingga Meninggal, Ini Penanganan Tepat Menurut Dokter Spesialis Kejiwaan

"Untuk Pak RW (Sumarna) itu dirawat di RS Hasan Sadikin. Kalau Ian itu di RS Cibabat, mau dioperasi," ucapnya.

6. Korban meninggal ditusuk setelah pulang kerja

Suasana duka masih menyelimuti keluarga Ajeng Ruhiyat (56) yang meninggal dunia setelah ditusuk pria berinisial A (28) yang diduga orang gangguan jiwa (ODGJ) di Kampung Ciwaruga, RT 03/05, Desa Ciwaruga, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Pantauan Tribun Jabar, Selasa (12/10/2021), tetangga silih berganti datang ke rumah duka untuk menyampaikan rasa bela sungkawa kepada istri korban yakni Titin Sutinah (44) yang saat itu masih belum bisa menahan tangisnya.

Titin mengatakan, sebelum kejadian penusukan itu suaminya sedang berada di rumah tetangganya, sehingga dia belum sempat berkomunikasi dengan suaminya hingga Ajeng dinyatakan meninggal dunia.

"Kata tetangga mah dia bilang mau menolong, kasian si RW takut ditusuk, setelah itu saya gak tahu lagi," ujar Titin saat ditemui di kediamannya, Selasa (12/10/2021).

Selain Ajeng, penusukan itu juga menyebabkan Ian (40) dan Ujang Sumarna yang merupakan ketua RW setempat mengalami luka parah dan hingga saat ini harus mendapat perawatan di rumah sakit.

"Saya belum sempat ngobrol sama suami karena enggak pulang ke rumah. Jadi, pulang kerja langsung ke rumah RW, kemudian ke bawah (TKP). Saya tahu suami ditusuk ada yang datang kesini," katanya.

7. Pelaku suka Melamun dan Asah Pisau Untuk Potong Rumput

Kakak pelaku penusukan itu, Dani (30) mengatakan, keseharian pelaku selama ini sebetulnya tidak pernah ke luar rumah karena merasa malu dan minder jika bertemu dengan tetangganya.

"Jarang keluar dan gak mau ke luar, paling hanya melamun," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (12/10/2021).

Sementara saat disinggung bahwa adiknya itu suka mengasah pisau, Dani membenarkan, tetapi hal tersebut dilakukan adiknya hanya untuk memotong rumput yang ada di sekitar rumahnya.

"Iya, paling buat itu (motong) rumput-rumput itu, suka dibersihin gitu," kata Dani.

Sebelum kondisinya seperti saat ini, Dani mengatakan, bahwa adiknya itu biasa bergaul dengan anak muda pada umumnya, suka tidak pulang ke rumah selama dua sampai tiga hari.

"Dulu pernah dibawa ke pesantren di daerah Lembang untuk pengobatan," ucapnya

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved