Pandemi Covid-19 Belum Usai, Sejumlah Event di Majalengka Akan Kembali Digelar 2022 Mendatang

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka, Jawa Barat mulai menyusun kalender event untuk tahun 2022 nanti.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Istimewa/ dok. Disparbud
Rapat kurasi kalender event 2022 belum lama ini 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Pemerintah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat mulai menyusun kalender event untuk tahun 2022 nanti.

Dalam pelaksanaannya, penyusunan kalender event itu melibatkan sejumlah kalangan, di antaranya beberapa OPD dan Komite Ekraf.

Kabupaten Majalengka sendiri, pada 2020 kemarin minim event.

Baca juga: Cakupan Vaksinasi di Majalengka Masih Rendah, Pemkab Terus Genjot Agar PPKM Kembali Turun

Hal itu seiring dengan terjadinya Pandemi Covid-19, yang berimbas adanya larangan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

"Seperti yang disampaikan kemarin bahwa saat ini masih persiapan kurasi kalender event 2022. Karena masih belum ada data, jadi belum bisa memutuskan event-event apa aja yang nantinya masuk dalam program sebagai kalender event 2022," ujar Kabid Pemasaran Kepariwisataan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Majalengka, Ria Restiana, Sabtu (9/10/2021).

Selain pendataan, jelas dia, sebagai tahap awal, dibahas juga tentang konsep event yang nantinya akan digelar.

Hal itu mengingat belum adanya kepastian tentang Pandemi Covid-19 di Tanah Air.

"Bicara konsep juga, mengingat kondisi seperti ini (Pandemi). Sehingga, kalaupun nanti masih terjadi Pandemi, event itu bisa tetap dijalankan, dengan memperhatikan strateginya seperti apa."

"Nah, dari pertemuan kemarin oleh para pelaku seni dan pelaku ekraf, goalnya adalah menentukan event apa aja yang masuk dan konsepnya seperti apa," ucapnya.

Ketua Harian Komite Ekraf Majalengka, Ginggi Syar Hasyim mengatakan, ada beberapa hal yang jadi acuan sebuah event bisa masuk ke dalam kalender event.

Kontinuitas, jelas dia, jadi salah satu 'syarat' event tersebut masuk ke dalam kalender event tahunan.

Baca juga: Bupati Majalengka Minta BUMN Pabrik Gula Jamin Pendidikan Keluarga Petani Tebu yang Diserang FKamis

"Konsistensi dari aktor event itu sendiri, jadi salah satu pertimbangan, misalnya minimal udah 3 kali dihelat. Kalau yang baru satu atau dua kali, biarlah berjalan dulu. Tahun selanjutnya mungkin akan berubah yang masuk kalender event itu."

"Mungkin ada event yang baru pertama kali dilaksanakan, tetapi gagasannya menarik untuk diangkat, bisa masuk ke dalan kalender even. Misalnya festival Edelweis," jelas Ginggi.

Selain itu, dampak dari sebuah event terhadap masyarakat pun dinilai Ginggi memiliki arti penting bagi sebuah event.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved