Budi Daya Anggrek Tebu yang Harganya Fantastis di SMK PPN Tanjungsari, Lewat Kultur Jaringan
Di SMK PPN Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat, anggrek tebu dibudidayakan dengan cara kultur jaringan tanaman.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
"Kultur jaringan hanya bisa dilakukan di labolatorium. Bahan tanam diambil dari bagian tanaman yang sehat dan masih muda seperti tunas, batang, buah, bunga, atau biji," kata Suhara, ditemui TribunJabar.id, di Green House SMK PPN Tanjungsari, Sumedang, Senin (4/10/21).
Media khusus tersebut adalah adonan agar-agar cair dengan pupuk tertentu yang disetrilkan. Media semai itu dimasukkan ke dalam botol dan ditutup rapat.
Prinsip kultur jaringan, kata Suhara adalah totipotensi sel. Artinya, setiap satu sel tanaman berpotensi menjadi satu individu tanaman baru.
Baca juga: Marak Lagi, Pencuri Satroni Sejumlah Rumah Warga, Incar Tanaman Hias Aglonema Jenis Ini
"Setiap subkultur atau pemindahan ke media tumbuh baru berlangsung dalam tiga bulan sekali. Sehingga, jika tanaman sudah sampai ke subkultur keempat yang berati siap tanam di luar botol, perlu waktu setahun sejak persemaian pertama," kata Suhara.
Kultur jaringan sangat efektif dibandingkan menanam dengan cara menunggu runas baru. Perbandingannya, satu tunas hanya menumbuhkan satu tanaman baru, sementara satu sel dengan kultur jaringan bisa menghasilkan ratusan juta tanaman baru.
"Di sini kami juga mengembangkan anggrek jenis lain dengan cara yang sama. Ada Dendrobium, phalaenopsis, phajus tankervilleae, Vanda tricolor, ascocentrum miniatum, dan tentu saja yang sedang dibicarakan ini, grammatophyllum speciosum," katanya.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK PPN Tanjungsari, Tuti Sunaryati mengatakan terkait kultur jaringan, sekolah berkonstentrasi penuh. Sebabnya, cara ini bisa juga dipakai untuk menyelamatkan tanaman-tanaman langka dengan daya manfaat tinggi.
Baca juga: Manfaat Tanaman Hias Ini Bisa untuk Obati Jerawat, Sakit Gigi hingga Bisul
"Kami programkan pelestarian tanaman langka melalui kultur jaringan ini. Termasuk pohon lame yang kaya manfaat dan sudah berusia ratusan tahun yang berdiri koloh di SMK PPN ini, kami kultur jaringankan," kata Tuti.
Khusus anggrek tebu, benih hasil kultur jaringan yang siap tanam dijual Rp250ribu per botol. (*)