Ratusan Mahasiswa Unpad Jatinangor Sumedang Ikut Demonstrasi di Gedung DPR RI

Sebanyak 418 mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) ikut berunjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Dok. Humas BEM Kema Unpad/Muhammad Rafa
UNJUK RASA - Mahasiswa saat menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (5/9/2025). Sebanyak 418 mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) menjadi bagian dari massa. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Sebanyak 418 mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) ikut berunjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat. Mereka berangkat dari Kampus Unpad Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

"Unpad pula yang menginisiasi gerakan ini," kata Humas BEM Kema Unpad, Muhammad Rafa, saat dihubungi TribunJabar.id dari Sumedang, Jumat (5/9/2025) sore. 

Ia mengatakan, aksi yang bertepatan dengan perayaan Maulid Nabi ini merupakan perjuangan untuk keadilan.

Aksi ini, kata Rafa, bertujuan untuk menagih tuntutan rakyat '17+8' atau 17 tuntutan jangka pendek dan 8 tuntutan jangka panjang yang tenggat waktunya jatuh pada hari ini.

"Hari ini ribuan rakyat Indonesia, mahasiswa, buruh, akademisi, masyarakat sipil, dan elemen rakyat lainnya berkumpul dalam aksi damai bertajuk Aksi Piknik Nasional Rakyat," ucap dia.

Baca juga: Unpad Kutuk Pelanggaran Hukum, HAM, dan Pemberangusan Kebebasan Akademik

Dia mengatakan, aksi bersama ini sebagai penegasan tekad rakyat untuk menuntut pertanggungjawaban pemerintah atas kegagalan sistemik dalam tata kelola pemerintahan, pelanggaran hak asasi manusia, dan ketidakadilan ekonomi.

Rafa mengatakan, segenap rakyat Indonesia mengutuk keras tindakan brutal aparat negara dan merumuskan lima tuntutan kritis untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang dipicu oleh gelombang demonstrasi sejak 25 Agustus 2025.

Baca juga:  Rektor, Guru Besar, dan BEM Kema Unpad Sampaikan Maklumat Makalangan untuk Indonesia

"Tuntutan-tuntutan ini selaras dengan17+8 tuntutan rakyat yang lebih luas, menyatukan jutaan rakyat dalam seruan untukkeadilan dan reformasi. Seperti pepatah Sunda, “Mun kiruh ti girang, komo kahilirna”, perkelahian di hulu akan mengalir ke hilir," ucap dia. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved