Ingin Lolos PPPK, Nurhasanah 12 Tahun Jadi Guru Honorer di Ciamis Gaji Rp 50 Ribu hingga Rp 450 Ribu

Cerita Nurhasanah guru honorer di Ciamis selama 12 tahun dari gaji Rp 50 ribu sekarang Rp 450 ribu, berharap lolos PPPK

Penulis: Andri M Dani | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar / Andri m Dani        
Nurhasanah (42) guru honorer SDN 2 Margajaya Pamarican 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani

TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Di SDN 2 Margajaya Desa Margajaya Kecamatan Pamarican Ciamis ada 8 orang guru. Hanya 2 orang PNS yakni kepala sekolah dan seorang guru. Lainnya, 6 orang guru honorer.

Sangat pasti, kelancaran pendidikan di SDN 2 Margajaya tersebut sangat tergantung kepada guru honorer. Coba bayangkan kalau mereka mogok.

Dari 6 orang guru honorer, 5 orang diantaranya telah mengikuti seleksi penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPK) guru awal pekan September lalu.

Salah seorang dari 5 guru honorer di SDN 2 Margajaya yang mengikuti seleksi PPPK tersebut adalah Nurhasanah (42). Ibu dua anak tersebut sudah 12 tahun jadi guru honorer mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) di SDN 2 Margajaya.

“Dari 6 guru honorer di SDN 2 Margajaya, 5 orang sudah ikut seleksi PPPK termasuk saya,” ujar Nurhasanah kepada Tribun Kamis (30/9).

Dari 5 orang guru honorer dari SDN 2 Margajaya yang sudah ikut seleksi PPK tersebut menurut Nurhasanah baru seorang yang lolos passing grade.

Baca juga: Kisah Imas Jadi Guru Honorer Selama 17 Tahun di Karawang, Berjuang Lolos Tes PPPK saat Sakit Stroke

Sementara Nurhasanah sendiri tidak lolos passing grade. Namun ia sangat berharap bisa diterima jadi guru dengan status PPPK.

Makanya warga Dusun Pasir Angin Desa Margajaya Pamarican tersebut pun ikut memperjuangkan nasib bersama puluhan rekannya sesama guru honorer peserta seleksi PPPK asal Pamarican mendatangi DPRD Ciamis Rabu (29/9) sore.

Maklum dari 161 guru honorer asal Pamarican yang ikut seleksi PPPK hanya 8 orang yang lolos passing grade (murni) dan 30 lainnya tertolong affirmasi (penambahan nilai dari K2, sertifikasi guru, dan 35 tahun plus).

Menurut Nurhasanah kepada Tribun, ia sudah menjadi guru honorer di SDN 2 Margajaya sel;ama 12 tahun 2 bulan, mengajar mata pelajaran PAI.

“Ngajarnya sudah sejak 12 tahun lalu. Awalnya honornya baru Rp 50.000/bulan. Alhamdulillah sekarang sudah Rp 450.000/bl. Sudah dua tahun ini honornya Rp 450.000/bulan,” katanya.

Katanya honor tersebut tidak dibayar setiap bulan tetapi tergantung kapan dana BOS cair. Kalau cairnya 3 bulan sekali, ya honornya mengajar juga cair 3 bulan sekali, atau 4 bulan sekali.

Untuk kehidupan sehari-hari menurut Nurhasanah, ada tambahan penghasilan dari suaminya yang bekerja serabutan. Menurut Nurhasanah, seorang anaknya sudah menikah dan mandiri.

“Sementara yang kecil masih duduk di SD,” ujar Nurhasanah.

Baca juga: 20 Tahun Jadi Guru Honorer, Gaji Sutardi di Tasikmalaya Naik Rp 100 Ribu jadi Rp 250 Ribu

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved