Kisah Imas Jadi Guru Honorer Selama 17 Tahun di Karawang, Berjuang Lolos Tes PPPK saat Sakit Stroke

Imas Kustiani (53) viral di media sosial saat mengikuti ujian Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar/ Cikwan Suwandi
Imas Kustiani (53) dan Nana Suhana (54) di Perum Eka Mas Permai BI 25 RT 02/05 Desa Pangulah Utara, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi

TRIBUNJABAR.ID,KARAWANG- Imas Kustiani (53) viral di media sosial saat mengikuti ujian Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Kendati sakit stroke, dia dikenal sebagai orang vokal memperjuangkan nasib guru honorer.

"Saya ingin diangkat (PPPK), saya juga minta tolong perhatikan teman-teman guu honorer," kata Imas Kustiani sambil terbata-bata kepada Tribun Jabar di rumahnya di Perum Eka Mas Permai BI Desa Pangulah Utara, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang (18/9/2021).

Suami Imas, Nana Suhana (54) mengatakan, istrinya memang sering aktif untuk ikut memperjuangkan kesejahteraan guru honorer.

Istrinya juga sering diminta untuk mengkoordinir aspirasi guru honorer di sekitar wilayahnya mengajar.

"Beberapa kali istri saya ini ikut juga unjuk rasa, bahkan ke Jakarta juga. Ia juga sering diminta untuk mengkoordinir teman-temannya," katanya.

Baca juga: VIRAL Guru Honorer Sakit Stroke Ikut Ujian PPPK di Karawang, Digendong Panitia, Menangis Ucapkan Ini

Imas menjadi guru honorer sejak tahun 2004. Ia merupakan guru honorer kategori dua (K2). Saat ini, Imas Kustiani berusia 53 tahun. Artinya, dia sudah jadi guru honorer saat dia berusia 36 tahun.

Imas mengajar segala mata pelajaran sekolah dasar, kecuali mengajar pendidikan agama dan olahraga.

Sekira 2,6 tahun lalu, kaki Imas mulai merasakan kesemutan dan memiliki tensi darah tinggi yang kemudian semakin parah dan menjadi stroke.

Kemudian Imas pun menjadi viral ketika videonya saat hendak mengikuti tes seleksi PPPK, meski dalam keadaan sakit stroke beredar luas di media sosial.

Viral di Media Sosial

Akun instagram @halokrw mengunggah ulang postingan instagram @pgri_kotabaru.fc , Imas terlihat datang dengan keadaan sakit stroke mencoba ikut dalam tes PPPK di SMAN 3 Karawang Barat.

Terlihat Imas berjalan menggunakan tongkat bersama suaminya. Jalannya begitu gontai. Bahkan untuk menuju lokasi kelas tempat tes PPPK, Imas terpaksa digendong oleh panitia untuk masuk kelas.

Baca juga: Temuan Anjing Pelacak, Rekaman CCTV dan Tong Sampah di Kasus Subang Diduga Mengarah ke Bukti Penting

Di dalam kelas, panitia mendudukkan Imas di sebuah bangku peserta ujian PPPK. Di hadapannya sebuah komputer, Imas kemudian menangis terharu karena dukungan dari teman-temannya seprofesi.

"Imas Kustiani S.Pd (53th) seorang guru honorer K2 di SDN Wancimekar 1 Desa Wancimekar Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang tak kenal lelah dan putus asa untuk memberi ilmu pengetahuan kepada anak muridnya kendati dirinya tengah menderita stroke yang telah berlangsung selama 7 tahun. Semangat juang Imas Kustiani untuk mengajar demi mencerdaskan anak-anak Karawang mendapat dukungan penuh dari para murid, guru dan kepala sekolah," tulis @halokrw yang dikutip Tribun Jabar, Sabtu (18/9/2021).

Video Imas tersebut ditonton sebanyak 14.275 tayangan. Tayangan tersebut pun mendapatkan simpati dari warga net.

Salah satunya akun instagram @mr.prihatmojo yang meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan pemerintah.

"Yang kaya gini hrs nya lbh di perhatikan lg oleh bupati wakil bupati atau kepala dinas pendidikan kab.karawang," tulis @mr.prihatmojo. (Cikwan Suwandi)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved